Pagi Ini, Kloter I Debarkasi Padang Sampai di BIM
Pemulangan perdana jamaah haji kemarin (6/9) berjalan cukup lancar. Ada lima kloter yang mengawali proses pemulangan. Dimulai dari Kloter 1 Medan (MES 01). Kloter terdiri dari 393 orang jamaah dan petugas haji ini, terbang dari bandara King Abdul Aziz Jeddah kemarin siang pukul 11.00 waktu Saudi. Rombongan ini dijadwalkan mendarat tadi malam pukul 23.35.
Kloter I jamaah haji debarkasi Sumbar sendiri, dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), pagi ini (7/9) sekitar pukul 06.05. Usai mendarat di BIM, jamaah masuk asrama untuk melakukan serangkaian pengecekan dan memeriksa kondisi kesehatan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk mengantisipasi berbagai penyakit yang mungkin terbawa oleh jamaah haji.
Khusus rombongan jamaah haji Kloter 1 Jakarta Pondok Gede (JKG 01) terdiri dari 393 jamaah serta petugas haji, dijadwalkan mendarat di bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten dini hari tadi pukul 02.00. Kloter kedua yang sampai di Indonesia setelah Kloter I Medan itu, selanjutnya melalui perjalanan darat selama tiga jam untuk menuju asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Kepala UPT Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Dasrul El Hakim mengatakan, keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan pesawat yang membawa pulang jamaah belum bisa mendarat di bandara Halim Perdana Kusuma. Sebenarnya jika bisa mendarat di bandara milik TNI AU itu, jamaah tidak perlu melalui perjalanan lama untuk sampai ke asrama haji. Sebab, asrama haji Pondok Gede lokasinya bersinggungan dengan kompleks bandara Halim.
Dasrul menjelaskan, aspal landasan pacu bandara Halim masih dalam proses perbaikan dan pengecekan. Setelah sebelumnya sempat mengelupas ketika digunakan untuk pemberangkatan perdana jamaah haji pada 28 Juli lalu. Pemerintah tidak berani mengambil risiko dengan memaksakan kedatangan jamaah dari debarkasi Jakarta dan Bekasi di bandara Halim.
Menurut Dasrul, di bandara Cengkareng sudah tidak ada terminal haji lagi. Sehingga, kedatangan jamaah di bandara ini dilakukan di terminal umum. ”Sudah diputuskan menggunakan terminal 2E,” katanya, kemarin (6/9). Seluruh pengecekan imigrasi dan bea-cukai, dilaksanakan di terminal 2E. Setelah dilakukan kajian teknis, pemanfaatan terminal 2E ini tidak akan mengganggu penerbangan regular bandara Cengkareng.
Dia menuturkan, setelah jamaah melalui perjalanan dari bandara ke asrama haji, jamaah kemudian dipertemukan dengan kopernya. Selain itu, jamaah juga mendapatkan lima liter air zam zam. Khusus untuk jamaah dari wilayah DKI Jakarta, umumnya dijemput langsung oleh keluarganya.
Dasrul mengatakan, asrama haji Pondok Gede sudah dilengkapi dengan area parkir yang luas. Sehingga, rombongan penjemput tidak perlu berdesak-desakan. Dia juga berharap rombongan penjemput tidak perlu banyak-banyak. ”Cukup satu atau dua mobil saja,” katanya. Kemudian, sanak famili lainnya cukup menunggu di rumah.
Bagi jamaah yang tidak langsung dijemput oleh keluarganya, disiapkan fasilitas kamar untuk istirahat. Seluruh layanan di asrama haji saat keberangkatan maupun kedatangan sama. Baik itu jumlah personel maupun jenis pelayanannya. Seperti personel pelayanan medis dan polisi untuk keamanan.
Sementara itu, proses pemulangan perdana jamaah haji Indonesia di bandara King Abdul Aziz di Jeddah kemarin siang berjalan lancar. Dubes Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel melepas jamaah kloter Solo 1 (SOC 01). “Sebagai dubes sekaligus pelayan warga Indonesia di Saudi, saya mengucapkan selamat atas lancarnya proses haji,” tuturnya.
Menurut dia, proses penyelenggaraan haji mulai dari awal sampai akhir, khususnya di Armina, berjalan lancar. Meskipun ada protes sedikit soal layanan toilet di Mina, menurutnya sudah bisa ditangani dengan baik. Dia mengatakan, haji tahun ini terbesar dalam sejarah Indonesia. Sebab, jumlahnya mencapai 221 ribu orang. Untuk tahun depan, kedutaan akan berkomunikasi dengan pemerintah Arab Saudi supaya mendapatkan tambahan kuota. ”Supaya antrenya tidak panjang,” jelasnya.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nizar Ali berharap seluruh jamaah haji Indonesia bisa mendapatkan kemabruran. Dia menuturkan, penyelenggara haji sudah bekerja sebaik-baiknya. Jika ada kekurangan dan kesalahan, khususnya layanan di Mina, dia menyampaikan permohonan maaf.
Kasus layanan haji di Mina terkait dengan kapasitas tenda yang tidak sebanding dengan jumlah jamaah. Tahun ini jamaah Indonesia bertambah 52.200 orang dibanding tahun lalu. Tetapi, tidak diantasipasi oleh muasassah atau panitia haji wilayah Asia Tenggara. Sehingga ada cerita memilukan, jamaah yang tidur sambil duduk selama tiga hari berada di Mina. Pasalnya, tendanya cukup berdesak-desakan.
Selain itu, antrean di toilet maktab di Mina juga antre panjang. Bahkan, Menag Lukman Hakim Saifuddin juga sempat menjadi korban antrean panjang untuk ke toilet. Atas layanan di Mina yang kurang baik itu, Lukman menyampaikan nota protes kepada muassasah Asia Tenggara. (*)
LOGIN untuk mengomentari.