Jakarta (ANTARA) – “Bengawan Solo” merupakan tembang legendaris yang diciptakan oleh Gesang Martohartono pada 1940, saat penulis lagu itu masih berusia 23 tahun.
Sesuai dengan judulnya, lagu ini mengisahkan tentang aliran Sungai Bengawan Solo. Proses penciptaan lagu ini pun dilakukan Gesang saat sedang duduk di tepi Sungai Bengawan Solo.
Gesang memerlukan waktu enam bulan untuk sampai ke tahap penyelesaian lagu. Lagu ini tidak hanya populer di nusantara namun menjadi tembang yang di Asia, terutama Jepang karena turut diperkenalkan oleh tentara Jepang di negaranya.
Berikut lirik lagu “Bengawan Solo”:
Sedari dulu jadi perhatian insani
Musim kemarau tak seberapa airmu
Di musim hujan air meluap sampai jauh
Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air meluap sampai jauh
Dan akhirnya ke laut
Itu perahu, riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu naik itu perahu
Baca juga: Lirik lagu “Gugur Bunga”
Baca juga: Lirik lagu “Bendera Kita” ciptaan Dirman Sasmokoadi
Baca juga: Lirik lagu “Di Timur Matahari” karya WR Soepratman
Pewarta: Maria Oktaviana
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024