TANJUNGPINANG – Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah menerima penghargaan sebagai kepala daerah terbaik kedua seluruh Indonesia terkait pembinaan Teknologi Tepat Guna (TTG) di tengah masyarakat.
Hal ini juga sejalan dengan perolehan, Nofirman warga Kelurahan Melayu Kota Piring yang juga meraih juara dua se Indonesia karena berhasil menciptakan alat pengupas kulit kacang.
Hal ini diketahui dalam acara pengumuman Lomba Inovasi TTG dan Posyantek Berprestasi Nasional, Rabu (23/11) di halaman Islamic Centre Kota Mataram, NTB.
Penghargaan diserahkan Menteri Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo. Penghargaan diberikan kepada gubernur, wali kota dan bupati yang berprestasi dalam membina dan memfasilitasi pemberdayaan masyarakat desa melalui penerapan teknologi tepat guna.
Lis mengapresiasi dan terus mendukung masyarakat yang memiliki kemampuan menciptakan alat dengan bahan sederhana, namun berguna bagi diri sedniri, lingungan maupun masyarakat luas.
”Syukur Alhamdulillah, apa yang telah dilakukannya membuahkan keberhasilan. Terutama saya senang dan bangga khususnya kepada Pak Nofirman yang berhasil menciptakan alat pengupas kulit kacang tanah tersebut,” ujarnya kepada Tanjungpinang Pos, Jumat (25/11) sepulangnya dari NTB.
Di Tanjungpinang ini, ada beberapa masyarakat yang secara pribadi atau kelompok yang memiliki kemampuan menciptakan alat teknologi. Untuk itu, ia berharap masyarakat terus bersemangat menemukan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan bersama.
”Dengan demikian, bukan saja membanggakan tetapi dapat mengharumkan nama daerah Kota Tanjungpinang. Ini perlu terus didukung,” ungkapnya.
Saat menerima penghargaan itu, Wali Kota didampingi Kepala Kesbangpol Penmas Wan Kamar, Kabid Pemberdayaan Masyarakat Irwan, Kasubag Protokol dan Hubungan Antar Lembaga, Bowo. Untuk diketahui, pembinaan TTG Tanjungpinang dibawah pembinaan Kesbangpolinmas Tanjungpinang. Setiap tahunnya rutin melaksanakan lomba tingkat kota. Pemenang nanti-nya diikutsertakan tingkat provinsi dan nasional. Ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam menemukan dan membina masyarakat yang memiliki kemampuan menciptakan alat.
Menteri Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo, menuturkan, Indonesia menjadi negara pertama di dunia karena memberikan kuasa penuh kepada desa untuk mengurus anggaran.
Metode ini sedang menjadi percontohan negara lainnya di dunia tentang pengelolaan anggaran hingga tingkat desa. Ia sangat berharap ke depan ada masyarakat yang memanfaatkan teknologi tepat guna untuk mengarap pertanian. Sehingga hasilnya lebih baik dan maksimal lagi. (dlp)