Jakarta (ANTARA) – Setelah menghadapi putri remaja yang hamil di luar nikah dalam “Dua Garis Biru”, aktris Lulu Tobing kembali merasakan beratnya peran seorang ibu yang memikul permasalahan hidup dalam film “Yang Tak Tergantikan”.
Dalam dua film tersebut dia sama-sama menjadi ibu, namun kali ini karakternya yang merupakan orangtua tunggal menghadapi masalah lebih berat.
Lulu berperan sebagai Aryati, orangtua tunggal yang harus menghidupi anak-anaknya dan menjaga keharmonisan keluarga di tengah pelbagai problematika. Aryati memiliki tiga orang anak yang dibintangi aktor muda Dewa Dayana, Yasamin Jasem dan Maisha Kanna yang punya masalah sendiri-sendiri.
“Berat karena jadi ibu sekaligus ayah, harus bisa menghadapi semua masalah di rumah, lebih gelap ketimbang film sebelumnya, lebih emosional,” tutur Lulu dalam media gathering virtual, Kamis.
Baca juga: “Dua Garis Biru”, drama remaja tentang cinta dan tanggung jawab
Baca juga: Absen 7 tahun, Lulu Tobing gugup saat kembali berakting
Sebagai aktris yang memiliki karakter sensitif, emosi yang naik turun saat berakting turut menguras tenaganya. Adegan-adegan emosional diakui tidak mudah untuknya, apalagi tokoh Aryati memang bertubi-tubi ditimpa masalah, namun harus tegar dan kuat demi buah hati.
“Baru di film ini saya sadar peran ibu luar biasa berat,” kata aktris 43 tahun itu.
Lulu, yang menikah lagi pada pertengahan 2019, mencari referensi untuk karakter Aryati dengan mengingat perjalanan ibunya sendiri dalam menghadapi berbagai permasalahan di keluarga. “Ibu saya jadi acuan,” katanya.
Bukan cuma soal emosi selama berakting yang jadi tantangan, melainkan juga situasi syuting selama pandemi COVID-19. Dia selalu menerapkan protokol kesehatan dan siap siaga dengan “alat tempur” seperti semprotan antiseptik. Lulu juga tak bosan mengingatkan “anak-anak” di lokasi syuting untuk selalu waspada demi menekan risiko penyebaran virus, meminta mereka senantiasa memakai masker saat berbincang-bincang misalnya.
“Saya lumayan agak bawel urusan itu,” dia tertawa kecil.
“Yang Tak Tergantikan” bukan sekadar tempat Lulu melampiaskan kerinduannya berakting di layar lebar. Film arahan sutradara Herwin Novianto produksi Falcon Pictures ini menarik di matanya karena mengandung pesan yang positif.
“Saya berharap ada di film yang bermanfaat, baik untuk saya juga untuk penonton,” Lulu membeberkan alasan ketertarikannya dengan “Yang Tak Tergantikan”.
Sutradara Herwin Novianto mengungkapkan, ide film ini terinspirasi dari film Teguh Karya berjudul “Ibunda” yang mendorongnya menulis skenario bersama kawannya, Gunawan Raharja.
Film bertema keluarga ini dibuat untuk mengangkat lagi kebersamaan keluarga saling bertukar pikiran di meja makan yang sudah lama terlupakan oleh sebagian orang.
“Kebersamaan di meja makan ini yang mau diangkat, dari sisi ibu single mother,” kata Herwin.
Film ini akan tayang di Disney+Hotstar pada 15 Januari 2021.
Baca juga: Sinopsis “Buku Harianku”, film keluarga sarat pesan moral
Baca juga: Desy Ratnasari & Indro Warkop berpasangan di film adaptasi dari India
Baca juga: “Keluarga Cemara 2” siap digarap 2021
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
COPYRIGHT © ANTARA 2021