Mabes Polri menurunkan tim DNA ke Batam untuk membantu mengidentifikasi tiga kantong jenazah berisi potongan-potongan tubuh korban yang dievakuasi, Minggu (4/12) dini hari di perairan Senayang, Kabupaten Lingga.
Nantinya, tim dari Mabes Polri dan tim dari Polda Kepri akan bergabung membentuk tim Disaster Victim Identification (DIV). Kabid Dokkes Polda Kepri AKBP Djarot Wibowo membenarkan hal demikian. Ia mengatakan, tim nanti akan mencocokkan DNA medis dan properti dari orangtua atau saudara kandung atau petunjuk lainnya.
Pihaknya juga mendapat bantuan dari ahli forensik senior untuk membantu proses identifikasi.
”Hari ini juga ada bantuan dari ahli forensik,” katanya, Senin (5/12).
Menurut Djarot, diturunkannya tim forensik karena pihaknya tidak mendapatkan hasil yang utuh seperti korban kapal TKI yang tenggelam beberapa waktu lalu.
Selain itu, sudah dua keluarga korban yang datang ke Batam. Meski tidak seorang pun, dari 13 korban yang merupakan warga Kepri. Namun, dari mereka ada yang memiliki kerabat yang menetap di Kepri.
Saat ini pihaknya akan mememeriksa runadar dari Polda Jakarta untuk di ambil DNA nya. Itu dilakukan karena DNA dari pembanding sudah lengkap, hampir sempurna.
”Dua minggu itu hasil DNA pembanding,” terangnya. Kemudian lanjut Djarot pihaknya akan lakukan DNA post mortem artinya potongan bodi-bodi dari jenazah. Dari situ akan ditentukan, sekalipun tidak utuh.
Sementara itu, pihaknya juga menyiapkan family asisten diantaranya tenaga ahli, psikolog, tenaga assessment untuk membantu menjelaskan hasil assessment.
Karena, hasilnya tidak seperti jasad yang utuh.
”Harapannya kecil, tapi masih ada harapan untuk menemukannya,” katanya juga meminta semua pihak mendoakan agar para korban segera ditemukan jasadnya. (mbb)