Indonesia Tionghoa Culture Center (ITCC) kembali memberangkatkan sekitar 41 calon mahasiswa fakultas kedokteran ke Tiongkok. Ke-41 calon mahasiswa yang tergabung dalam bachelor of medicine and bachelor of surgery (MBBS Program) itu, merupakan kloter terakhir dari 360 mahasiswa yang dilepas Founder JP Group, Dahlan Iskan, 8 September 2017.
Para mahasiswa ini akan menimba ilmu kedokteran selama 6 tahun di tiga universitas ternama di dua provinsi Tiongkok, Hubei dan Shanxi. Yakni, Hubei University of Sciences & Technology, Hubei University of Arts & Sciences, dan Shanxi Medical University.
Rombongan calon mahasiswa ini diberangkatkan dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Minggu (26/11), dipandu langsung Andre So, koordinator rombongan dari ITCC. ”Ini sudah yang kesekian kalinya bagi ITCC memberangkatkan calon mahasiswa yang akan kuliah di negeri tirai bambu. Tapi untuk jurusan fakultas kedokteran ini termasuk baru,” ujar Kho Andre, sapaan akrab Andre So.
Kho Andre menambahkan, peluang ini seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pelajar di Indonesia. ”Tahu sendiri lha ya, kuliah kedokteran di Indonesia kan bukan sesuatu yang murah,” sindir host salah satu stasiun televisi lokal di Surabaya dengan logat bahasa Indonesia Mandarinnya.
Inilah yang mau dibidik ITCC dengan menggandeng sejumlah universitas kedokteran yang ada di Tiongkok. Apalagi biaya kuliah di sana jauh lebih terjangkau dibandingkan di Indonesia. ”Rata-rata, per calon siswa hanya perlu menyediakan uang sekitar Rp 30 -50 juta setahun untuk biaya pendidikan dan asrama. Tapu itu diluar biaya hidup lho,” ujar Kho Andre.
”Coba bandingkan dengan biaya fakultas kedokteran di Surabaya misalnya, yang bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk daftar saja,” tambahnya.
Bukan hanya itu saja, lulusan fakultas kedokteran di Tiongkok juga diakui di dunia internasional. “Universitas kedokteran yang kita gandeng ini sudah mendapatkan akreditasi internasional dari Badan Kesehatan Dunia atau WHO lho,” pungkas Kho Andre. (*)
LOGIN untuk mengomentari.