PADEK.CO–Tekanan lingkungan akibat dampak kegiatan wisata memicu naiknya jumlah polusi, termasuk sampah. Kondisi ini dialami oleh Nagari Taram sebagai salah satu tujuan wisata di Kabupaten Limapuluh Kota. Kurangnya kesadaran pengunjung termasuk masyarakat membuang dan memilah sampah sesuai jenisnya menjadi salah satu penyebabnya.
“Kami menganggarkan dana yang cukup besar, hanya untuk sekadar memilah sampah di TPS. Untuk itu, perlu upaya menumbuhkan budaya peduli sampah dan lingkungan terutama untuk generasi muda,” ujar Nanang Anwar wali nagari Taram, baru-baru ini.
Menangkap permasalahan tersebut, Politani Payakumbuh di bawah koordinasi dosen Agribisnis, Andrik Marta SP MP, menerjunkan 150 orang mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Agribisnis untuk melaksanakan edukasi peduli lingkungan. Mahasiswa dibagi ke dalam 10 kelompok dan mendampingi sekolah di Taram. Yakni, SD Negeri 01, SD Negeri 02, SD Negeri 03, SD Negeri 04, SD Negeri 05, SD Negeri 06, SMP Negeri 02, MTsS PI Al Ikhlas, Pondok Pesantren Syekh Adimin Ar-Radji dan Pondok Pesantren Ash-Habul Yamin Taram.
Kegiatan ini rangkaian dari Program Maching Fund dari Dirjen APTV Kemendikbudristek tahun 2023, di mana Politani Payakumbuh berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Padang. Turut hadir dalam acara ini Viki Siswanto SKM sebagai Kasi Pengelolaan Limbah dan Sampah DLHPP Limapuluh Kota. Salah satu sasaran program ini mewujudkan wisata di Nagari Taram berkelanjutan melalui pengelolaan sampah terintegrasi.
“Inilah bentuk komitmen kami sebagai akademisi dalam mendukung program Sedekah Sampah-Mahkota Berlian (Limapuluh Kota Bersih Lingkungan) dari Pemkab Limapuluh Kota,” papar Iis Ismawati selaku ketua tim pelaksana.
Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa khususnya Prodi Agribisnis, menjadi lebih terasah terutama hard skill dan soft skill terkait public speaking, kerja sama tim, negosiasi, empati, complex problem solving dan digital marketing. Selain melakukan edukasi pemilahan sampah , praktek langsung bersama anak-anak sekolah membuat tempat sampah, mahasiswa juga diberi tugas untuk membuat content creatif berupa video hasil kegiatan.
Banyaknya respons positif dari siswa, guru dan kepala sekolah termasuk masyarakat setempat, menunjukkan mahasiswa Formagri sukses menggelar acara ini. Ucapan terima kasih kepada Dirjen APTV Kemdikbudristek dalam pendanaan Matching Fund tahun 2023 ini.
“Semoga Politani Payakumbuh mendapat kesempatan yang lebih besar lagi untuk terlibat dalam program ini tahun-tahun berikutnya, sehingga bisa berkontribusi lebih banyak untuk masyarakat sekitarnya,” ujar Iis. (r)