Jakarta (ANTARA News) – Ibarat tamu yang tak ingin ditemui, itulah kolesterol jahat. Sebagian besar orang tak menginginkan kehadirannya apalagi jika kadarnya melonjak setelah mengonsumsi santapan Lebaran.
Walaupun makanan bersantan–merupakan salah satu pemicu kolesterol jahat melonjak, tak bisa dihindari, ada sejumlah makanan yang bisa kita konsumsi untuk melawan kolesterol jahat. Apa saja?
(Baca juga: Hati-hati, kolesterol tinggi tak timbulkan gejala)
1. Ikan
Spesialis penyakit jantung dan kardiolog Dr. Djoko Maryono pernah mengungkapkan, masyarakat Jepang terbiasa mengonsumsi ikan sekitar 100 gram per hari. Inilah alasan, angka penderita kolesterol tinggi hanya tiga dari 1000 orang.
2. Alpukat
Alpukat mampu melawan munculnya sindrom metabolik, yang termasuk dalam kelompok faktor risiko gula darah tinggi, kolesterol, tekanan darah tinggi, dan meningkatnya indeks massa tubuh.
Para peneliti dari Iran seperti dilansir Science Daily menuturkan alpukat memiliki efek yang paling menguntungkan profil lipid, yakni mengubah kolesterol low-density lipoprotein (LDL), high-density lipoprotein (HDL), trigliserida, kolesterol total, dan fosfolipid.
3. Cabai
Zat capsaicin yang terkandung di bagian biji dan serat putih dalam cabai bermanfaat untuk membantu menurunkan kadar “kolesterol jahat” hingga mencegah munculnya sel kanker.
Ahli gizi dari RSCM Kencana, Claudia Debtarsie Kliranayungie pernah menyarankan agar mengonsumsi cabai dalam bentuk segar, bukan yang dikeringkan atau berupa cabai bubuk.
4. Yogurt
Yogurt bermanfaat bagi kesehatan tubuh mulai dari membantu menurunkan kadar kolestrol hingga diabetes melitus tipe dua.
Spesialis gizi dari FKUI, dr Marya W. Haryono pernah mengatakan, konsumsi yogurt dapat dilakukan setelah makan, karena membantu menurunkan kolesterol.
Dia juga mengungkapkan, yogurt juga bisa cemilan sehat yang mencukupi kebutuhan kalsium dan menjaga pencernaan agar tetap sehat.
5. Buah naga
Buah naga dapat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Sebuah studi dalam jurnal Pharmacognosy Research pada 2010, menemukan, konsumsi buah naha bisa menurunkan risiko berkembangnya penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2017