Kerajinan Songket Unggan Kabupaten Sijunjung dilirik pasar luar negeri. Rombongan pengusaha Malaysia datang ke pusat kerajinan songket di negeri Lansek Manih itu, Minggu (15/10). Kunjungan ini atas nama Global Ikhwan Group, perusahaan swasta bidang pemasaran tekstil/ konveksi terkemuka asal Malaysia yang memiliki jaringan di Turki, Mekkah, Madinah, Inggris, Australia, dan Indonesia.
Mereka datang untuk melihat proses pembuatan songket hingga karya kaum ibu-ibu/ kelompok perempuan Nagari Unggan jadi produk bernilai tinggi. Motif Songket Unggan dinilai khas, beroma melayu dan secara kualitas terbilang bersaing.
Rombongan melihat songket dalam bentuk lembaran kain bahan jahitan, sarung, selendang hingga pakaian jadi dengan berbagai ukuran. ”Ini hasil karya ibu-ibu dibantu alat tenun tradisional. Pembuatan tiap helai kain memakan waktu 10-15 hari. Tergantung jenis, motif dan ukuran. Sementara harga jual per potong di kisaran Rp 200 ribu hingga di atas Rp 2 juta,” jelas Wakil Bupati Sijunjung Arrival Boy yang menyambut rombongan itu.
Di rumah songket IRA Sijunjung, para pengusaha itu diberikan kesempatan berdiskusi, berkonsultasi dengan para pengusaha dan perajin. Mereka terkesan dengan songket buatan perajin Sijunjung termasuk kopiah muslim bercorak hijau yang dikenakan Arival Boy. ”Bila terus dikembangkan, kopiah ini bisa laku dipasaran Timur Tengah,” kata salah seorang anggota rombongan, Mohammad Ali.
Rombongan terlihat senang dan membeli beberapa potong kain songket sebagai oleh-oleh. Setelah itu, rombongan diajak singgah ke Rumah Adat di kawasan Perkampungan Adat Sijunjung. Mereka dijamu ibu-ibu perajin dengan aneka kuliner khas Sijunjung. Di antaranya dadiah ketan, lopek pisang, lomang, dan pinukuik. ”Kalangan pengusaha Malaysia ini berjanji ikut mempromosikan Songket Unggan hingga manca negara,” kata Wabup. (*)
LOGIN untuk mengomentari.