Fosil manusia purba yang diperkirakan usianya lebih dari 1 juta tahun yang lalu membuktikan adanya Zaman Paleolitikum. Zaman yang juga disebut sebagai zaman batu tua ini telah berlangsung sekitar 600 ribu tahun lalu. Pada ulasan ini kamu akan mengetahui beberapa manusia pendukung Zaman Paleolitikum.
Manusia pendukung pada zaman ini terkenal sangat sederhana secara kebudayaan dan fisiknya. Mata pencaharian manusia purba pada Zaman Paleolitikum ialah berburu dan meramu makanan. Kehidupan mereka sangat bergantung pada keadaan alam sekitar. Peralatan untuk menunjang kehidupan manusia di zaman ini pun masih kasar dan sangat sederhana.
4 Manusia Pendukung Zaman Paleolitikum
Berikut beberapa jenis manusia purba yang hidup di Zaman Paleolitikum:
Pithecanthropus Erectus
Penemuan Pithecanthropus Erectus menjadi yang paling umum dalam sejarah manusia purba. Pithecanthropus Erectus merupakan manusia kera berjalan tegak yang ditemukan oleh seseorang bernama Eugene Dubois di daerah Trinil, Jawa Tengah pada tahun 1891. Fosil manusia purba ini berada di dalam lapisan pleistosen tengah. Baca juga: Hasil Kebudayaan Zaman Paleolitikum
Femur dan tulang paha yang ditemukan memiliki ukuran yang setara dengan manusia pada umumnya. Fosil yang telah ditemukan dapat membuktikan bahwa manusia ini dapat berjalan diatas kedua kakinya.
Volume otak Pithecanthropus Erectus mencapai 900 cc yang artinya lebih besar dibandingkan dengan volume otak kera (600cc). Fosil mahluk ini tidak hanya ditemukan di Indonesia saja, namun dapat ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa Barat. Baca juga: Teknologi Zaman Paleolitikum
Homo Soloensis
Homo merupakan salah satu jenis manusia pendukung Zaman Paleolitikum yang menjadi cikal bakal manusia modern pada saat ini. Sedangkan Homo Soloensis adalah manusia purba yang diperkirakan berasal dari Solo. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Ngandong, Bengawan Solo pada abad ke-19.
Karena ditemukan di daerah Ngandong, maka makhluk ini termasuk dalam kebudayaan Ngandong. Tengkorak yang berhasil ditemukan telah diidentifikasikan sudah menjadi manusia atau bukan lagi kera. Volume otak yang dimiliki Homo Soloensis adalah sekitar 1000 – 1200 cc. Baca juga: Peninggalan Zaman Paleolitikum
Homo Wajakensis
Disebut sebagai Homo Wajakensis karena fosil manusia purba ini ditemukan di Wajak. Wajak merupakan suatu daerah yang terletak di Tulungagung, Jawa Timur. Menurut Dr. Eugene Dubois yang merupakan penemu fosilnya, Homo Wajakensis dapat dikategorikan ke dalam Homo Sapiens. Baca juga: Ciri-Ciri Zaman Paleolitikum
Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus merupakan jenis manusia purba yang pertama muncul di Zaman Paleolitikum. Hal tersebut dikarenakan kehidupan manusia ini masih sangat primitif serta tidak sama dengan manusia lainnya.
Pada tahun 1936 Von Koenigswald menemukan fosil rahang atas manusia purba ini. Rahang atasnya lebih besar dan lebih kuat dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Para ahli juga menyatakan bahwa makanan manusia purba ini berupa tumbuhan yang tidak dimasak. Baca juga: Sejarah Zaman Paleolitikum
Segala sesuatu yang ada pada Zaman Paleolitikum dikenal masih sangat sederhana. Cara bertahan hidup manusia pada zaman ini pun sederhana dan hanya bergantung pada alam saja.