Aramco mengungkapkan jadwal IPO tertunda karena sedang memproses akuisisi 70 persen saham produsen petrokimia Saudi Basic Industries Corp.
DUBAI – Perusahaan minyak milik negara Arab Saudi, Saudi Arabian Oil Company (Aramco) mengumumkan akan memulai penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 17 November 2019. Namun, harga yang ditawarkan baru akan ditentukan pada 5 Desember mendatang, sedangkan jumlah saham yang dijual ke investor ritel sebesar 0,5 persen.
Di dalam prospektus IPO Aramco yang dipublikasikan Sabtu (9/11) tidak disebutkan secara detail berapa persen saham yang akan dilepas ke publik. Namun, sumber mengatakan perusahaan itu akan melepas satu sampai lima persen sahamnya di pasar. Diketahui, Aramco telah memulai tahapan IPO pada 3 November lalu. Masa penawaran akan dimulai pada 17 November.
Penawaran bagi investor institusi berlangsung hingga 4 Desember, sedangkan penawaran bagi investor ritel berlangsung hingga 28 November. Aramco mengungkapkan bahwa jadwal IPO tertunda karena sedang memproses akuisisi 70 persen saham produsen petrokimia Saudi Basic Industries Corp. Dalam prospektus, Aramco menyebut bahwa Goldman Sachs bertindak sebagai agen stabilisasi kesepakatan ini.
Dalam prospektus, Aramco mengungkapkan sejumlah risiko yang bisa dihadapi perusahaan minyak ini, antara lain serangan teroris dan potensi menghadapi aturan antimonopoli. Aramco pun memiliki risiko adanya hak pemerintah Saudi untuk memutuskan produksi minyak maksimal dan mengarahkan Aramco untuk menjalankan proyek di luar bisnis inti.
Selain itu, Aramco pun dapat mengubah kebijakan dividen tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pemegang saham minoritas. Disebutkan di dalam prospektus, Aramco telah bertemu dengan dana investasi pemerintah di negara-negara Teluk dan Asia, serta investor individu Saudi untuk mengamankan jumlah investor IPO. Tapi, Aramco belum mengumumkan adanya investor utama pada IPO ini.
Kamis lalu, dana investasi pemerintah Russia, RDIF mengatakan bahwa Russia-China Investment Fund telah mendekati investor Tiongkok untuk ikut masuk dalam IPO Aramco ini.
Valuasi Rendah
Para bankir mengungkapkan kepada pemerintah Saudi bahwa investor mungkin akan menilai Aramco dengan valuasi sekitar 1,5 triliun dollar AS. Angka ini di bawah valuasi yang disebutkan Putra Mahkota Mohammad bin Salman ketika menyebutkan kemungkinan IPO Aramco empat tahun lalu, yakni sebesar dua triliun dollar AS.
Sementara analis dari bankbank investasi di bursa Riyadh memproyeksikan valuasi Aramco antara 1,2 triliun dollar AS hingga 2,3 triliun dollar AS. Dengan valuasi dua triliun dollar AS, Aramco berpotensi meraup dana 40 miliar dollar AS, jauh melebihi rekor tertinggi IPO oleh Alibaba tahun 2014 yang mencapai 25 miliar dollar AS.
Namun, valuasi Aramco ini akan mencapai hampir dua kali lipat valuasi Microsoft yang saat ini tercatat sebagai perusahaan tercatat yang paling bernilai. Valuasi Aramco ini pun akan mencapai tujuh kali lipat Exxon Mobil Corp, perusahaan minyak tercatat dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar.
“Karena ukuran dan jumlah free float, Aramco akan masuk kriteria indeks FTSE dan MSCI Emerging Market dalam 10 hari setelah IPO,” kata Dominic Bokor-Ingram, senior portfolio manager Fiera Capital.
AFP/SB/AR-2