Massa Pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berencana melakukan aksi lanjutan hari ini, Rabu (10/5). Berbeda dengan demonstrasi kemarin yang meminta pembebasan Ahok, hari ini mereka akan menuntut penangkapan pentolan Front Pembela Islam Rizieq Shihab
Semula demonstrasi ini direncanakan digelar di Rumah Tahanan Cipinang, Jakarta Timur, tempat di mana Ahok semula ditahan. “Ingat ya teman-teman. Besok kita ke sini lagi jam dua (siang). Bawa tulisan tangkap Rizieq,” tutur pria dengan pengeras suara dari atas truk, sebelum massa membubarkan diri dari depan Rutan Cipinang tadi malam, seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Namun, semalam Ahok dipindahkan ke rumah tahanan Markas Korps Brigade Mobil Kelapa Dua, Depok. Hingga kini, belum tahu apakah lokasi aksi itu akan turut bergeser. Berdasarkan orasi-orasi yang diteriakkan dalam aksi kemarin, memang banyak ucapan yang meminta agar Rizieq lekas ditangkap.
Massa menganggap belum ada keadilan ketika Ahok divonis dua tahun penjara, tetapi Rizieq tidak kunjung ditangkap. “Rizieq sudah jelas melakukan penodaan Pancasila. Rizieq juga melakukan chat mesum dengan Firza Husein. Mengapa dia belum ditangkap?” teriak orator.
Orator juga kerap menggiring massa untuk melantunkan nyanyian dengan lirik penangkapan Rizieq. Itu dilakukan berkali-kali di sela-sela orasi yang sebagian besar berisi tentang dukungan kepada Ahok. “Kalau mau tangkap Rizieq teriak tangkap,” ujar orator memandu massa dengan sedikit irama. “Tangkap!” Teriak massa dengan serentak.
Massa lalu menyanyikan Lagu Indonesia Raya bersama-sama sebelum membubarkan diri. Setelah itu, jumlah massa terus berkurang dan lalu lintas berangsur pulih. Massa pendukung Ahok yang melakukan aksi di depan rumah tahanan Cipinang mulanya berencana tidak akan meninggalkan lokasi sebelum Ahok diberi izin untuk menemui massa.
Keputusan massa tersebut ditanggapi serius oleh aparat. Kepolisian, hingga pukul 18.00 WIB sudah bersiap-siap menyemprot massa dengan empat meriam air yang sudah siap siaga di dalam rutan. Kepolisian pun sudah mengirim puluhan personel tambahan untuk membubarkan massa secara paksa. Namun, pada 21.25 WIB, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mendatangi kerumunan massa. Kedatangannya disambut histeris.
Djarot kemudian mengambil posisi di atas truk komando. Bermodalkan pengeras suara, dia menyampaikan telah mengirim surat penangguhan penahanan kepada Pengadilan Tinggi Jakarta agar Ahok dijadikan tahanan kota. Pernyataan tersebut disambut riuh oleh massa. Djarot lalu meminta berkali-kali kepada massa agar lekas membubarkan diri dari lokasi. Massa pun menuruti permintaan Djarot dengan membubarkan diri secara tertib.
LOGIN untuk mengomentari.