Bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya. Makanya, masyarakat yang belum menghargai budayanya berarti belum beradab. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon saat pembukaan Pameran Cagar Budaya dan Pelestariannya oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar Riau Kepri di Gedung Nasional Maharajo Dirajo Kota Batusangkar, kemarin (29/11) sore.
”Kalau ingin melihat peradaban sebuah bangsa, lihatlah dari apresiasi warganya terhadap budayanya. Jika masyarakat belum menghargai budayanya sendiri berarti belum beradab,” ujar Fadli Zon. Pameran kebudayaan merupakan salah satu etalase yang menunjukan sebuah kepedulian terhadap kebudayaan yang mesti terus dilakukan.
”Karena, hingga saat ini masih banyak orang yang belum mengerti dan memandang rendah sebuah peradaban, apalagi pameran seperti ini. Banyak masyarakat menilai, apa sih melihat batu, melihat candi. Nah, pandangan ini yang harus kita ubah bersama,” ajaknya.
Putra Limapuluh Kota tersebut menjelaskan, sebenarnya peradaban yang terjadi pada masa lalu harus dihargai. ”Jika bukan karena peradaban masa lalu, maka hari ini tidak akan ada perdaban. Jika bukan karena hari ini, maka tidak akan ada perdaban pada hari esok,” sebutnya.
Fadli Zon juga mengajak pemerintah daerah agar memperhatikan kelestarian kebudayan di daerahnya masing-masing. ”Mestinya kebudayaan itu mendapat tempat terhormat. Apalagi jika ada suatu rencana revolusi mental yang harus diawali dengan budaya dan sejarah. Revolusi mental yang tidak diawali dengan budaya dan sejarah akan gagal. Karena, untuk membentuk karakter itu harus beranjak dari sejarah dan budayanya,” terang Fadli.
Sementara itu, Nurmatias, kepala BPCB Sumbar Riau Kepri mengatakan, Pameran Cagar Budaya dan Pelestariannya ini diikuti 105 UKM se-Sumbar dan 63 satuan kerja, serta 10 provinsi se-Indonesia. ”Pameran ini bertujuan untuk meningkatkan kembali kepedulian generasi terhadap budayanya. Di sini, kita akan melihat sejauh mana kepedulian masyarakat dan generasi itu,” ujarnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.
