Masyarakat Nagari Simpang Kapuak, Kecamatan Mungka membutuhkan pembangunan dan pemeliharaan belasan kilometer jalan dan dua bentang jembatan sebagai urat nadi transportasi masyarakat.
Kondisi jalan saat ini, ada jalan yang belum pernah tersentuh aspal dan ada jalan yang rusak sejak beberapa tahun terakhir.
“Kita masyarakat tentunya membutuhkan akses jalan yang lancar, sebagai penghubung antar jorong dan penghubung antar nagari di Kecamatan Mungka, maupun penghubung ke pusat kecamatan,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat, Yori, Rabu (14/12) siang.
Menurut mantan Kepala Jorong Kubang Balambak ini, Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota sebelumnya sudah membangun jalan dengan lapisan aspal laston dari Landai menuju Kubang Balambak.
Hanya saja masih tersisa sekitar 2,5 kilometer lagi untuk tuntasnya ruas jalan tersebut. “Kita berharap, ditahun 2023 nanti bisa direalisasikan pembangunannya,” harap Yori.
Kebutuhan jalan itu dibenarkan Wali Nagari Simpang Kapuak, Feliadi. Menurut wali nagari selain jalan di ruas Landai-Kubang Balambak, terdapat sejumlah ruas jalan sebagai akses utama yang juga sangatdibutuhkan masyarakat di Simpang Kapuak.
Feliadi menyampaikan, setidaknya ada lima ruas jalan dengan panjang belasan kilometer yang butuh sentuhan pembangunan segera.
“Selain jalan Landai-Kubang Balamba sepanjang 2 kilometer lagi, ada kebutuhan pembangunan jalan utama dari Jorong Simpang Tiga Kenanga, Nagari Sungai Antuan menuju Jorong Dusun Nan Duo, Nagari Simpang Kapuak sepanjang 5 kilometer yang menjadi akses utama masyarakat. Sebab kondisinya saat ini, mengalami kerusakan sangat parah,” terang Wali Nagari Simpang Kapuak, Feliadi, Rabu malam.
Jalan sebagai akses utama bagi masyarakat untuk keluar masuk Nagari Simpang Kapuak tersebut sudah terlihat mengalami kerusakan sejak tahun 2019 lalu. Hanya saja tidak kunjung mendapatkan sentuhan pembangunan hingga saat ini.
Sehingga masyarakat sangat berharap di tahun 2023 nanti, bisa menjadi prioritas pembangunan Pemkab Limapuluh Kota. Jalan lainnya yang dibutuhkan, jalan Jorong Labuah Tunggang menuju Jorong Tampuak Pinang sepanjang dua kilometer.
Jalan berstatus jalan kabupaten ini, kata Feliadi pernah dibangun dengan lapisan aspal ditahun 2010 silam. Namun saat ini sudah mengalami kerusakan sangat parah, bahkan sudah tidak terlihat lagi aspalnya.
“Wajar saja kerusakannya sudah sangat parah, sebab sudah sekitar 12 tahun usianya sejak diaspal sekitar tahun 2010 silam. Ini merupakan salah satu harapan kita untuk dibangun segera. Sehingga masyarakat bisa menikmati akses jalan yang lebih baik, “ minta Feliadi agar jadi perhatian Pemkab Limapuluh Kota.
Sementara untuk jalan lingkungan Lubuak Ambacang, kata wali nagari, tahun 2023 nanti salah seorang anggota DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Alia Efendi akan mengalokasikan bantuan pembangunan jalan melalui pokok-pokok pikiran (pokirnya) sebesar Rp 75 juta.
Sementara jalan menuju Kubang Balambak dari kantor Wali Nagari Simpang Kapuak atau jalan dari Balai Tampuak Pinang menuju Jorong Koto Tinggi, juga diharapkan pembangunannya.
“Ruas jalan ini masih berstatus jalan nagari, sehingga kita berharap agar ditingkatkan menjadi jalan kabupaten. Hal ini sudah kita koordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Limapuluh Kota. Mudah-mudahan bisa dianikkan statusnya. Sebab tidak akan sanggup di anggarkan melalui Dana Desa (DD),” sebutnya.
Ruas jalan Balai Tampuak Pinang menuju Koto Tinggi dengan panjang sekitar 6 kilometer tersebut awalnya sudah pernah di bangun pemerintah nagari dan masyrakat dengan cara rabat beton secara sederhana.
Namun karena cukup panjang, sepertinya Dana Desa tidak sanggup untuk mengakomodir pembangunan jalan tersebut. Alhasil, saat ini jalan yang sebelumnya bisa dilewati kendaraan roda dua, sekarang sudah sangat sulit ditempuh.
“Selain jalan-jalan tersebut, saat ini Pemnag Simpang Kapuak merencanakan pembangunan jalan Balai Kapuak di Jorong Balai untuk mebangun jalan pada tahun 2023 nanti menggunakan dana desa dengan alokasi Rp 165 juta lebih,” kata Feliadi menjelaskan pembangunan jalan yang kemungkinan akan bisa diakomodir Dana Desa.
Selain sejumlah ruas jalan tersebut, Nagari Simpang Kapuak juga membutuhkan pembangunan dua jembatan permanen di Jorong Koto Tinggi dan Jorong Kubang Balambak.
“Selain jalan kita juga membutuhkan jembatan. Jembatan Murai di Koto Tinggi dan jembatan Mungka di Jorong Kubang Balambak. Panjang masing-masing jembatan sekitar 6 meter dan estimasi kebutuhan anggarnnya sekitar Rp 150 juta masing-masingnya,” tutup Feliadi sembari terus berharap pembangunan segera.(fdl)