Itu adalah malam hiburan di sebuah gelanggang mahasiswa yang dihadiri ratusan orang.
Bintang tamu malam itu adalah Jono si penghipnotis, yang berseru: “Aku di sini untuk membuat kalian terhipnotis; Aku berniat menghipnotis setiap hadirin.”
Jono mulai menarik arloji saku antik yang indah dari mantelnya.
“Aku ingin kalian masing-masing mengawasi jam tangan antik ini. Ini jam tangan yang sangat istimewa. Sudah ada di keluargaku selama enam generasi.”
Dia mulai mengayunkan arloji itu dengan lembut bolak-balik sambil melantunkan, “Awasi arloji, arloji, arloji …”
Seluruh orang di situ menjadi terpesona saat arloji bergoyang-goyang, cahaya bersinar dari permukaan arloji yang mengkilat.
Ratusan pasang mata mengikuti arloji yang bergoyang, sampai, tiba-tiba, arloji itu terlepas dari jari sang penghipnotis dan jatuh ke lantai, pecah menjadi berkeping-keping.
“Tai!” umpat sang penghipnotis.
Dan akhirnya cleaning servis butuh tiga hari untuk membersihkan gelanggang mahasiswa itu.