in

Melirik SMP-IT dan SMA-IT ICBS Payakumbuh Yang Punya 3.500 Lebih Santri

BIKIN BANGGA: Para santri Ponpes ICBS Payakumbuh ketika mengikuti kegiatan Sigma Program 2022 di Malaysia.(IST)

Pondok Pesantren Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh, tidak hanya unggul dalam visi, tapi juga kaya akan prestasi. Tidak mengherankan, bila santri yang menimba ilmu di SMP Islam Terpadu maupun SMA Islam Terpadu ICBS Payakumbuh, saat ini mencapai 3.500 orang lebih.

Bukan hanya dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau lainnya di Indonesia, tapi juga ada yang berasal dari Jepang dan Qatar. Inilah, profil lembaga pendidikan Islam yang sedang naik daun di Sumatera Barat dan sering didatangi ulama-ulama besar Tanah Air, sekaliber Ustad Abdul Somad.

Kemerosotan moral yang terus terjadi di tengah masyarakat, membuat sejumlah ulama dan tokoh pendidikan di Payakumbuh, sepakat untuk mendirikan lembaga pendidikan ICBS. Lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yayasan Insan Cendekia Payakumbuh ini didirikan pada tahun 2010 silam, sebagai lembaga pendidikan untuk pembentukan karakter para santrinya.

“ICBS Payakumbuh berdiri dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, melihat kemerosotan moral masyarakat secara luas, khususnya generasi muda yang sangat jauh dari nilai-nilai keislaman. Kedua, karena adanya krisis lembaga pendidikan Islam berkualitas di Sumbar, khususnya Kota Payakumbuh. Sementara wilayah ini adalah tempat belajar agama Islam yang sangat prestisius selama beberapa dekade lalu,” kata Pengasuh ICBS Payakumbuh, Ustad Ahmad Maududi, Lc, MA, didampingi Pimpinan Pesantren Roni Patihan Lc, Kepala SMP ICBS Eddi Rusydi Ar Rasyidi, M.Pd, dan Kepala SMA ICBS Zulherman Syafril, S.PdI kepada Padang Ekspres, Rabu (1/2).

Ustad Roni Patihan LC menyebutkan, selain karena kedua faktor tersebut, ICBS Payakumbuh didirikan guna menghimpun sumber daya manusia berkualitas, untuk menjadi pelopor pembinaan generasi yang cerdas, Islami, mandiri dan berakhlaqul karimah.

”ICBS Payakumbuh juga didirikan untuk mengembalikan peran ranah Minang sebagai pencetak ulama di Nusantara. ICBS Payakumbuh ingin mambangkik batang tarandam (membangkit batang terendam atau membangkitkan kembali kejayaan masa lalu, red),” aku Ustad Roni Patihan.

Menurut Ustad Ahmad Maududi, Lc, MA, saat Pesantren ICBS Payakumbuh didirikan pada tahun 2010 lalu, modal sarana dan prasarana yang dimiliki, baru berupa 3 ruang kelas, 2 ruang asrama, 1 ruang kantor dan guru, 1 unit masjid, dan 4 ruang MCK.

“Dengan bermodalkan kesederhanaan tersebut, serta usaha-usaha maksimal yang dilakukan oleh seluruh civitas akademika. Alhamdulillah, ICBS Payakumbuh mendapat perhatian dari masyarakat setempat, terbukti dari adanya dukungan dari para tokoh masyarakat, serta mempercayakan pendidikan putra-putrinya di Pesantren Terpadu Insan Cendekia,” kata Ustad Ahmad Maududi yang berteman akrab dengan Ustad Abdul Somad.

Dari tahun didirikan sampai saat ini, ICBS Payakumbuh telah memiliki lebih dari 3.500 santri, yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawasi, Papua, bahkan hingga luar negeri seperti Jepang dan Qatar.

Sejak tahun berdirinya, ICBS Payakumbuh telah mengutus santrinya untuk mengikuti berbagai cabang lomba yang diadakan oleh Instansi Pemerintah, Dinas Pendidikan, dan lembaga-lembaga lainnya, baik tingkat kota, propinsi, nasional, dan internasional.

Menurut Ustad Roni Patihan bersama Ustad Eddi Rusydi Ar Rasyidi dan Ustad Zulherman Syafril, meskipun masih tergolong usia belia, banyak prestasi dari santri ICBS Payakumbuh yang patut mendapat apresiasi.

Di antaranya, menjadi wakil Provinsi Sumatera Barat untuk mengikuti Jambore Internasional di Malaysia pada tahun 2014, Utusan Propinsi Sumatera Barat untuk mengikuti Lomba Fasi Tingkat Nasional pada tahun 2010.

Kemudian, Utusan Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh untuk mengikuti lomba Olimpiade tingkat Provinsi pada tahun 2011 untuk Mata Pelajaran IPS dan tahun 2013 untuk Mata Pelajaran IPS dan Matematika.

Selanjutnya, utusan Provinsi Sumatera Barat untuk lomba Pospenas yang akan diadakan di Banten bulan Oktober tahun 2016, Utusan Provinsi Sumatera Barat lomba FLS2N untuk cabang lomba Cipta Puisi tahun 2016, serta juara lainnya di berbagai cabang tingkat kota sampai provinsi.

ICBS Payakumbuh setiap semester melakukan kunjungan edukatif ke berbagai tempat di wilayah Payakumbuh, ke daerah-daerah luar Kota Payakumbuh untuk mengikuti study comparative.

Seperti kunjungan ke BMKG Padangpanjang, Rumah Puisi Taufik Ismail, kunjungan budaya ke Istana Pagaruyung Batusangkar, kunjungan jurnalistik ke media massa, ke museum, dan berbagai tempat lainnya.

“Setiap tahunnya, ICBS Payakumbuh juga melakukan study comparative ke Malaysia, Singapura, Turki, Jepang dan beberapa negara di Eropa untuk bersilaturrahim dengan berbagai sekolah-sekolah Islam yang ada. Khusus di Malaysia dan Singapura, ICBS Payakumbuh pernah melakukan study komparatif ke Labor Sains Petrosains Malaysia, dan berbagai tempat lainnya,” sambung Ustad Roni Patihan bersama Ustad Eddi Rusydi Ar Rasyidi dan Ustad Zulherman Syafril.

Punya Empat Kampus, Kaya Visi-Misi

Saat ini, ICBS Payakumbuh berada di empat lokasi. Pertama Kampus Putra di Jl. R.A. Kartini, Padangkaduduk, Kelurahan Tigo Koto Diate, Kecamatan Payakumbuh Utara Kota Payakumbuh. Kedua, kampus putri berada di Kelurahan Parik Muko Aia, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, Kota Payakumbuh.

Lokasi yang ketiga, Kampus ICBS Harau yang berada di Nagari Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota. Dan yang keempat, Kampus Global berada di Ketinggian, Nagari Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan Islam yang maju, Pesantren Terpadu ICBS Payakumbuh punya visi yang jelas. Visinya adalah ”Terwujudnya Generasi yang Cerdas, Islami, Mandiri, dan Berprestasi”.

Indikator dari visi ini dilihat dari empat hal. Pertama, cerdas emosional, spritual, intelegensi, sosial dan budaya. Kedua, Mandiri dalam hal bertindak, berfikir kreatif, dan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi serta memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Ketiga, berprestasi pada bidang akademik, agama, seni dan olahraga. Dan keempat, berakhlak islami dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai visi dengan empat indikator tersebut, Pesantren Terpadu Insan Cendikia Boarding School, memiliki delapan misi.

Pertama, melakukan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Kedua, menerapkan nilai nilai Islam melalui penyelenggaraan sekolah dan proses pembelajaran. Ketiga, melaksanakan layanan pendidikan secara adil dan memuaskan.

Keempat, membimbing santri dalam mengembangkan potensi sosial dan budaya.
Kelima, melakukan penggalian dan pengembangan bakat secara terprogram. Keenam, melakukan Islamisasi dalam isi dan proses pembelajaran.

Ketujuh, melakukan pemberdayaan SDM secara berjenjang dan berkesinambungan. Dan kedelapan, melakukan pembimbingan secara komprehensip dengan orientasi terbentuknya akhlak yang mulia.

Program Pesantren Terpadu Insan Cendekia

Menurut Ustad Roni Patihan, Pesantren Terpadu Insan Cendekia memiliki program intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk program intrakurikuler, ada tiga hal yang dilaksanakan.

Yakni, pendidikan Kepesantrenan, Pendidikan formal, serta Bahasa Arab dan Bahasa Inggris aktif, dengan mengaplikasikan tutor bahasa asing setiap harinya, dan Hari Berbahasa setiap harinya.

Sedangkan program ekstrakurikuler yang dilakukan oleh ICBS Payakumbuh ada sebanyak 16 kegiatan. Mulai dari Kegiatan Tahsin Qur’an dan Tahfidzul Qur’an wal Hadits, Bahsul Kutub (Praktek Nuhat dan Sharaf), Retorika Da’wah, Manajemen Da’wah, Kegiatan Praktikum Tabligh (Muhadharah 3 bahasa: Arab, Inggris, Indonesia), Kegiatan Mentoring, sampai Kewirausahaan (Entrepreneurship).

“Selain itu, ICBS Payakumbuh memiliki kegiatan ekstrakurikuler berupa Seni Baca Al Quran, dan Seni Bela Diri. Kemudian, kegiatan Sains Club, kegiatan Kepramukaan, kegiatan English and Arabic Club, kegiatan ICT, kegiatan Art Club, Pelatihan Olimpiade, dan Kegiatan Olahraga,” kata Ustad Roni Patihan.

Ustad asal Pagaruyuang, Tanahdatar ini menyebut, ICBS Payakumbuh menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan selama 6 (enam) tahun dengan sistem boarding school, yakni 3 tahun di SMP dan 3 tahun SMA.

ICBS Payakumbuh menyelenggarakan kurikulum terpadu antara Bidang Studi Umum (Kurikulum Kemendikbud) dan Bidang Studi Agama (Kurikulum Pesantren) dalam satu sistem yang terpadu secara integral.

“Kurikulum ICBS Payakumbuh, senantiasa mengikuti dan mengadaptasikan diri dengan perkembangan kurikulum nasional. Sekaligus menambahnya dengan kurikulum ICBS Payakumbuh, dalam rangka meningkatkan kualitas out-put yang lebih akurat dan memadai dalam konteks kebutuhan masyarakat luas yang variatif,” demikian Ustad Roni Patihan. (***)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Membentuk Karakter Anak Lewat Seni Lukis

Tahun 2023, Distapang Prioritaskan Produk Gabah Lokal