Tanjungpinang – Desas-desus garam langka sudah menghantui seluruh kota di tanah air. Pasokan garam yang kian menipis itu menyebabkan meningkatnya harga garam yang cukup signifikan.
Hal tersebut sudah diverifikasi oleh Setia Kurniawan, Selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
“Kurangnya pasokan garam memang benar adanya, ini sudah terjadi dari dua bulan yang lalu. dan ini adalah informasi yang diberikan Kementerian Perdagangan secara langsung.” Ungkap Setia Kurniawan saat diminta keterangan pada Kamis lalu, (27/07)
Langkanya garam ini disebabkan oleh fenomena La Nina yang sedang terjadi di Indonesia beberapa waktu ini, dan membuat pabrik-pabrik garam sulit untuk beroperasi.
Selain itu, Pemerintah juga enggan memasok garam dari luar, dan hanya menunggu pasokan garam lokal saja.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang pedagang di pasar bahwa kenaikan harga garam yang kian melonjak ini berkisar dari yang tadinya sekarung berharga 50 ribu rupiah, kini naik menjadi 250 ribu rupiah.
“Kemarin sekarung cuma Rp 50 ribu, sekarang Rp 250 ribu. Sedih, Mahalnya sudah kayak membeli beras saja. Padahal Indonesia dikelilingi laut, Masa garam saja mahal dan langka,” Keluh Marni, salah satu pedagang di pasar.
Selain Marni, pedagang lain juga menuturkan bahwa kenaikan harga garam ini memang terjadi, “Sudah naik, mulanya cuma dihargai Rp 1.000, Sekarang sebungkus kecilnya bisa Rp 2000,” Ungkap Yuni, salah seorang pedagang di Tanjungpinang.