Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang mode Aperture Priority (Av) lebih detail yang merupakan kelanjutan dari artikel “Mengenal Mode Pada Kamera DSLR” khususnya penjelasan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan mode Aperture Priority.
Mode Aperture Priority |
Langkah 1
Apa itu mode Aperture Priority?
Dalam mode Aperture Priority, Anda dapat mengontrol setting-an Aperture (f-stop) sementara itu kamera sendiri akan mengontrol Shutter Speed and ISO secara otomatis
Setting-an kamera yang lain seperti flash, white balance, metering dan fokus dapat dikontrol oleh kamera atau oleh Anda sendiri.
Langkah 2
Kontrol Depth-of-Field (kedalaman gambar)
Foto Makanan dan Cangkir: Dalam mode Aperture Priority, Aperture yang besar (nilai f-stop kecil) akan memberikan Depth-of-Field yang sempit atau menimbulkan efek blur pada background dan fokus pada foreground atau sebaliknya.
|
Foto Sunrise: Gunakan Aperture yang kecil (nilai f-stop besar) ketika memotret dengan mode Aperture Priority untuk mendapatkan Depth-of-Field yang sama antara background dan foreground.
|
Alasan utama memotret dengan mode Aperture Priority adalah ketika Anda ingin mengontrol Depth-of-Field dari objek.
Ingat, bahwa setting-an eksposure, aperture, shutter speed dan ISO masing-masing nya mempunyai efek yang kreatif terhadap foto yang Anda hasilkan. Untuk aperture, efek kreatifnya adalah Anda dapat mengganti Depth-of-Field seperti menghasilkan efek bokeh atau blur pada background.
Karena itu, dalam mode Aperture Priority:
Gunakan Aperture yang besar (nilai f-stop kecil) jika Anda ingin mendapatkan depth-of-field yang sempit
Cara ini sangat menolong jika Anda ingin mendapatkan foto bokeh atau blur di area sekitar objek foto seperti potret wajah atau produk.
Gunakan Aperture yang kecil (nilai f-stop besar) jika Anda ingin mendapatkan depth-of-field yang luas atau depth-of-field yang sama antara background dan foreground
Cara ini digunakan untuk memperoleh foto dengan detail dan ketajaman yang sama antara background dan foreground, seperti foto pemandangan.
Langkah 3
Pengaturan Untuk Kondisi Pencahayaan Yang Kurang
Foto monument Square, Portland, Maine: Dalam mode Aperture Priority, gunakan Aperture yang besar (f-stop kecil) dalam kondisi pencahayaan yang kurang, seperti pada foto ini yang diambil pada f2.7
|
Alasan kedua menggunakan mode Aperture Priority adalah ketika Anda ingin memotret dalam kondisi pencahayaan yang kurang.
Ingat bahwa Aperture adalah ukuran bukaan lensa untuk mengatur tingkat cahaya yang masuk ke kamera. Aperture yang besar (f-stop kecil) akan menghasilkan cahaya yang banyak masuk ke kamera karena bukaan lensa besar sedangkan Aperture yang kecil (f-stop besar) akan menghasilkan cahaya yang sedikit masuk ke kamera karena bukaan lensa yang kecil. Untuk lebih detail tentang Aperture, Anda dapat melihat dalam artikel sebelumnya tentang “komponen dasar kamera DSLR“.
f-stop dan tingkat cahaya yang masuk |
Jika Anda memotret dalam kondisi pencahayaan yang kurang, seperti dalam ruangan atau malam hari, gunakan f-stop yang lebih kecil hingga Anda mendapatkan eksposur yang diinginkan
Ringkasan:
Jika Anda ingin memotret dalam mode Aperture Priority, tanyakan pada diri Anda…
Apakah Saya ingin dept-of-field yang dangkal sehingga area diluar objek menjadi blur?
Jika Ya, gunakan Aperture yang besar (f-stop kecil).
Apakah Saya ingin mendapatkan depth-of-field yang luas sehingga semua area dalam foto mmpunyai ketajaman yang sama?
Jika Ya, gunakan Aperture yang kecil (f-stop besar).
Apakah Saya memotret dalam kondisi pencahayaan yang kurang dan ingin memanfaatan cahaya yang tersedia?
Jika Ya, pilih Aperture yang lebih besar (f-stop lebih kecil) hingga mendapatkan eksposur yang diinginkan.