Seorang pengacara sedang membacakan surat wasiat orang kaya kepada orang-orang yang disebutkan dalam surat wasiat.
“Untukmu, istriku yang tercinta, Rosa, yang berdiri di sisiku dalam masa-masa sulit, sebaik baiknya, aku meninggalkan rumah dan tabungan Rp. 20 milyar untuknya.”
Pengacara itu melanjutkan, “Kepada putriku Mawar, yang merawat saya dalam keadaan sakit dan menjaga bisnis tetap berjalan, saya meninggalkan semua mobil, perusahaan, dan tabungan RP. 10 milyar untuknya.”
Pengacara itu kemudian meneruskan, “Dan, kepada sepupu saya, Danu, yang membenci saya, sering berdebat dengan saya, dan berpikir bahwa saya tidak akan pernah menyebut dia dalam surat wasiat saya. Kamu salah. Hai Danu, apa kabar?”