Penyakit demam berdarah atau demam berdarah dengue selama ini dikenal sebagai penyakit mematikan. Apalagi saat musim hujan menjelang musim pancaroba sekarang ini.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk-nyamuk penyebab DBD biasanya terdapat di tempat-tempat yang banyak air sehingga mereka bisa meletakkan telur. Telur-telur inilah yang akan berkembang menjadi nyamuk dewasa. Gerakan menguras, menutup dan mengubur atau terkenal dengan gerakan 3M nampaknya efektif tetapi tetap menemui kendala.
Duta Demam Berdarah Nasional, Tika Bisono mengatakan gerakan ini merupakan gerakan kesinambungan dari gerakan menutup. Pemerintah dulu, menurut Tika, menemui masalah karena harus bekerja ekstra untuk membuat penutup bagi tempat penampungan air. “Yang sederhana saja, Ember. Jika tidak ada penutup, repot karena tidak menutup potensi kembang biang nyamuk,” kata Tika saat ditemui usai sebuah acara di Hotel Grand Hyatt, Jakarta pada Kamis (2/3), dilansir dari CNN Indonesia.
Gerakan mengubur juga menemui masalah karena tidak semua rumah memiliki lahan kosong untuk mengubur sampah yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Tika mengatakan fondasi petak-petak rumah biasanya dari semen sehingga tidak mungkin digali. Kini, usaha sesederhana membalikkan ember diharapkan dapat mengarahkan masyarakat untuk lebih sadar akan bahaya penyakit demam berdarah. “Ember memang tidak diasosiasikan dengan bebas DBD. Tetapi, harapannya dari usaha kecil seperti membalikkan ember ini akan leading ke awareness yang lebih besar,” tuturnya.
Gerakan membalikkan ember ini dapat dilakukan di mana pun. Posisi ember yang sudah selesai dipakai untuk mencuci, bersih-bersih atau kegiatan lain sebaiknya dibalik sehingga nyamuk tidak berkempatan untuk memanfaatkannya sebagai tempat bertelur. Selain membalikkan ember, gerakan ini perlu didukung dengan menyemprot rumah dengan obat nyamuk yang banyak tersedia di pasaran. Tika berkata nyamuk terkadang tidak berasal dari rumah, tetapi bisa juga dari tempat lain. Kebiasaan ini selalu dilakukan Tika karena tidak mungkin harus menunggu penyemprotan yang dilakukan pihak RT.
Aktris Dian Sastrowardoyo juga melakukan kebiasaan serupa. Ia yang masih tinggal bersama mertuanya mengaku mengikuti kebiasaan sang mertua. Gerakan membalik ember ini ia harap juga bisa menjadi viral di masyarakat. Dian meminta warga untuk mengunggah foto saat membalik ember dan unggahan diberi tagar BalikkanEmber agar bisa jadi tren. “Simpel, nggak pakai biaya, tapi sangat berpengaruh untuk mencegah DBD,” pungkas Dian
LOGIN untuk mengomentari.