Payakumbuh yang sudah lama tidak digunakan di kawasan Labuah basilang, kemarin (14/
11). Direncanakan menara ini akan difungsikan kembali.(ARFIDEL ILHAM/PADEK)
Memiliki sebuah menara air atau reservoir PDAM Payakumbuh yang sudah lama tidak terpakai, Perumda Air Minum Tirta Sago (Pamtigo) Payakumbuh berniat akan memanfaatkan bangun setinggi puluhan meter yang menjulang tinggi di kawasan Labuahbasilang Kota Payakumbuh tersebut.
Hal ini menjadi salah satu rencana Pamtigo Payakumbuh untuk mengantisipasi kekurangan debit air yang masih belum mencukupi kebutuhan warga Kota Payakumbuh. Sehingga selain meminimalisir kebocoran pipa, pencarian sumber mata air baru terus diupayakan.
“Kita miliki sebuah reservoir atau menara air yang sudah lama tidak terpakai, kedepan kita akan lakukan kajian untuk konstruksi bangunan ini. Semoga nanti bisa dijadikan untuk menampung air dari sumber baru untuk dialirkan,” kata Direktur Utama Pamtigo Payakumbuh, Khairul Ikhwan di hadapan Pj Wali Kota Payakumbuh, Jasman, Senin (13/11).
Dilanjutkan Dirut Pamtigo, Khairul Ikhwan saat launching Smart Water Company (SWC) kemarin, sumber air akan coba digali di sekitar kantor Pamtigo. Sebab menurutnya ada tiga titik yang diduga memiliki potensi air bawah tanah dan bisa dimanfaatkan.
“Sepertinya ada tiga titik di dalam kawasan kantor Pamtigo ini memiliki potensi air yang bisa digunakan nantinya untuk menambah sumber air untuk warga Kota Payakumbuh,” sebut Khairul Ikhwan.
Sebab sumber air sangat dibutuhkan Pamtigo untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Payakumbuh. Khairul Ikhwan tidak menyangkal jangkauan air dan ketersediaan air Pamtigo masih belum bisa menjangkau dan memuaskan pelanggan di sejumlah kawasan.
“Memang untuk Kecamatan Lamposi Tigo Nagari dan Payakumbuh Barat masih ada titik-titik yang belum bisa dijangkau secara maksimal oleh air Pamtigo. Sehingga kita membutuhkan tambahan sumber air,” ucapnya.
Hanya saja saat ini, kata Dirut Pamtigo masih ditemui sejumlah kendala untuk mewujudkan penambahan sumber air. Salah satunya terkait izin pemanfaatan air tanah yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 3 Tahun 2023 tentang Penataan Perizinan dan Persetujuan Bidang Sumber Daya Air.
“Kita berharap Pemko Payakumbuh bisa membantu agar proses perizinan bisa berjalan lancar dan cepat. Sehingga kendala sumber air untuk masyarakat ini, bisa segera direalisasikan pemanfaatannya,” harap Khairul Ikhwan.
Salah seorang warga Kota Payakumbuh, Ayat Fadhil mengatakan, memang kadang kala air pam tidak lancar, terutama saat pengguna banyak memanfaatkan air. “Tidak didaerah yang jauh dari pusat kota saja yang mengalami masalah, aliran di pusat kota di jam pengguna banyak, kerap tidak mencukupi,” sebut Ayat. (fdl)
