in

Mencintai Tak Lebih dari Sebuah Keikhlasan, Pernah Memperjuangkan Sekuat Hati Namun Akhirnya Harus Saling Meninggalkan dan Pergi

Menyakitkan memang ketika kita harus menerima kenyataan bahwa akhir dari kisah yang kita mulai dan kita usahakan adalah menyakitkan hati. Pernah berjuang sekuat tenaga untuk membuktikan janji namun nyatanya dia tak pernah benar ingin memiliki dan hanya meninggalkan pergi dengan bualan janji. Menyakitkan memang mengetahui bahwasanya meninggalkan adalah bukan menjadi jalan keluar dari sebuah hubungan namun ketika dia tak pernah serius dalam mencintai dan memang tak pernah menghadirkan hatinya maka untuk apa lagi kita hanya bertahan dalam sebuah luka? Memang mempertahankan akan menjadi sebuah keharusan, namun jangan sampai juga kita dibodohi dengan perasaan cinta yang membutakan. Jangan sampai hanya karena kita takut kehilangan lantas kita rela harga diri kita dijadikan sebagai pelampiasan yang hanya merasakan kesakitan. Jadi untuk apa kita masih mempertahankan yang seperti ini? Bukankah mencintai adalah menghadirkan rasa dua hati? Pada akhirnya sebuah keikhlasan yang akan menguatkan. Kuat untuk menerima bahwa kenyataannya dia bukanlah yang pantas meraih bahagia bersama.

Air Mata Tak Selalu Tentang Lemahnya Rasa, Hanya Mengurai Luka yang Tak Bisa Diucapkan dengan Kata

Tak semua rasa yang hadir adalah tulus menerima kekurangan kita dan bersiap untuk mencintai melainkan kita sendirilah yang harus selalu bersiap dengan keadaan buruk apapun yang bisa jadi menimpa hubungan kita. Tak ada tentunya satu orang pun yang ingin merasakan pahitnya dikhianati dan ditinggal pergi dengan jutaan sakit hati. Langkah yang dulu pernah kita memulai berjuang sepenuh hati nyatanya tak pernah benar berbalas mencintai. Menyakitkan? Memang, namun begitulah cinta akan selalu ada luka disamping ribuan kisah bahagianya. Akan selalu ada air mata yang tak ragu jatuh, bukan karena kita lemah dan tak mampu menahan rasa melainkan ada luka yang tak bisa kita uraikan dengan kata-kata. Dan selalu begitu kembali kepada pribadi kita dan pasangan kita apakah benar kita saling mencintai dan bersiap saling memiliki atau hanya mengahdirkan hati sebagai pelampiasan atas rasa sepi.

Logika dan Hati Itu Sejalan, Ketika Mereka Berpisah Bisa Jadi yang Ada Hanyalah Luka dan Penyesalan

Maka dari itu jangan sampai kita juga salah dalam memilih pasangan hidup kita. Jangan hanya karena kebutaan akan jatuh cinta lantas kita dibuatnya patah hati atas pilihan kita sendiri. Sekalipun mencintai adalah tentang bagaimana ketulusan rasa ini bisa menerima namun jangan pula kita tergesa dalam menentukan siapa yang kelak menjadi pasangan saling berbahagia. Memang ketika kita sudah jatuh hati kepada seseorang maka dunia akan serasa milik berdua, yang lain hanya numpang saja. Semua yang kita lakukan bersama seolah menjadi kisah paling indah yang ada di dunia. Namun sekali lagi jangan kita membutakan logika agar tak salah memilih dan terjatuh dalam lubang luka. Yang kita harapkan mengukir bahagia nyatanya tak pernah benar menghadirkan hatinya.

BACA JUGA : Pada Akhirnya Kita Harus Menyadari Bahwa Dia Dihadirkan Bukan Untuk Dimiliki, Melainkan Mengajarkan Tak Mudah Menjaga Atau Melupakan Sebuah Hati

Selebihnya adalah tentang bagaimana sebuah hati bersiap untuk menerima apa yang menjadi suatu ketentuan. Memangkita tak pernah mengetahui apa yang akan terjadi dalam jalan kisah hidup kita namun bukan berarti kita menjadi enggan untuk memperjuangkan. Melainkan kita harus lebih mempersiapkan cinta dan perasaan kita. Bukan hanya keinginan untuk memiliki melainkan juga bertahan dan saling menyadari bahwa kita adalah saling memiliki. Dan tentang cinta adalah menerima sekuat hati bila akhirnya kita tak tertakdirkan saling memiliki. Pernah mengukir bahagia dalam hati namun harus berakhir luka dan saling meninggalkan pergi.

kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,

What do you think?

Written by virgo

Razia Gabungan Tim Samsat se-Sumsel

Pada Akhirnya Kita Harus Menyadari Bahwa Dia Dihadirkan Bukan Untuk Dimiliki, Melainkan Mengajarkan Tak Mudah Menjaga Atau Melupakan Sebuah Hati