in

Mendes PDTT: PDB adalah Mata Hati dan Tangan Walikota

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengukuhkan 43 orang tenaga Pendamping Desa Berdikari (PDB) se-Kota Pariaman, Jumat (24/07/2020) di Aula Balaikota Pariaman.

“Sebelumnya dalam WA (WhatsApp) Walikota Pariaman, beliau meminta saya untuk melakukan pengukuhan secara virtual saja. Akan tetapi dengan melihat kondisi saat ini maka saya menolak diadakannya pengukuhan secara virtual, dan saya ingin langsung melakukannya karena saya melihat PDB ini adalah salah satu terobosan baru yang luar biasa sekali yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pariaman,” ungkap Abdul Halim Iskandar.

Menurutnya, PDB ini sangat penting untuk dibentuk di desa-desa yang ada di Indonesia ini. Kendalanya, pembentukan PDB belum bisa dilakukan secara maksimal karena kendala anggaran. “Karena APBN kita belum mampu memenuhi 74.953 desa dengan satu orang pendamping satu desa, maka kita patut memberikan apresiasi kepada Kota Pariaman dengan inovasinya ini, dan perlu dicontoh daerah lain di Indonesia,” tutur Abdul Halim Iskandar.

Abdul Halim menegaskan, desa adalah garda terdepan dalam proses pembangunan disegala bidang. “Pendapat itu benar dengan pembuktian dimulai dari Kota Pariaman dengan inovasi PDB ini. Kemanapun saya pergi saya akan bawa terus inovasi ini untuk saya pamerkan kepada mereka kenapa Kota Pariaman bisa dan kabupaten/kota lain tidak bisa,” jelas Mendes PDTT.

Ia mengimbau seluruh tenaga PDB agar dapat bekerja sebaik mungkin, karena tugas utama dari pendamping desa adalah menjadi mata hati dan tangan dari walikota. Artinya tugas pendamping desa itu membaca, melihat, memaknai, dan melaporkan kepada walikota segala dinamika yang ada di desa. Supaya walikota bisa mengambil kebijakan pembangunan apapun, berdasarkan data yang valid dari desa itu sendiri.

“Tata niat itu dengan baik untuk pengabdian terbaik demi kemajuan Kota Pariaman dan masyarakat Kota Pariaman. Dengan niat tersebut, semuanya akan berjalan dengan baik dan itu akan menjadi pengaruh pada tata kerja kita. Kalau kita sudah bergerak berdasarkan nurani yang terdalam, maka tidak ada lagi masalah yang akan menghambat kerja kita kedepan,” tuturnya. (*/bis)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Puji Jembatan Pelangi, Mendes Apresiasi Pemko Pariaman Kelola DD

Goa Batu Kapal Solok Selatan, Eloknya Lukisan Mahakarya Alam