Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Muhadjir Effendy, menggulirkan gagasan guru harus berada di sekolah delapan jam
per hari. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan anugerah Kawastara Pawitra
di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu 15 Oktober 2016.
Muhadjir Effendy, menggulirkan gagasan guru harus berada di sekolah delapan jam
per hari. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan anugerah Kawastara Pawitra
di Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu 15 Oktober 2016.
“Saya sedang merancang guru wajib di sekolah selama
delapan jam. Terutama yang sudah mendapat tunjangan profesi,” ujar
Muhadjir.
delapan jam. Terutama yang sudah mendapat tunjangan profesi,” ujar
Muhadjir.
Mendikbud mengatakan profesionalitas guru salah satunya
diukur melalui waktu kerja. “Kalau guru baru 1 atau 2 jam sudah pulang, ya
tidak profesional namanya. Apalagi kalau sengaja dicepatkan untuk les, yang membuka les dia
sendiri. Itu tidak profesional,” urainya.
diukur melalui waktu kerja. “Kalau guru baru 1 atau 2 jam sudah pulang, ya
tidak profesional namanya. Apalagi kalau sengaja dicepatkan untuk les, yang membuka les dia
sendiri. Itu tidak profesional,” urainya.
Gagasan tersebut mendorong guru untuk tidak mengurangi porsi
materi di sekolah. “Belajar harus tuntas di sekolah. Waktu di rumah
digunakan anak-anak dengan keluarga. Jangan beban dibawa pulang,” kata
dia.
materi di sekolah. “Belajar harus tuntas di sekolah. Waktu di rumah
digunakan anak-anak dengan keluarga. Jangan beban dibawa pulang,” kata
dia.
Muhadjir juga mengatakan delapan jam di sekolah tidak melulu
dapat dimanfaatkan untuk terus memberikan materi namun juga membimbing
siswa-siswi dengan kegiatan lain. ” Misalnya ada bimbingan, pengawasan,
kegiatan ekstrakulikuler, dampingi siswa-siswinya,” imbuhnya.
dapat dimanfaatkan untuk terus memberikan materi namun juga membimbing
siswa-siswi dengan kegiatan lain. ” Misalnya ada bimbingan, pengawasan,
kegiatan ekstrakulikuler, dampingi siswa-siswinya,” imbuhnya.
Menurut Muhadjir sudah seharusnya guru memberikan yang
terbaik untuk para siswanya. “Gaji guru dan tunjangan profesi itu dari
rakyat. Sehingga harus memberikan yang terbaik bagi rakyat,” kata dia.
terbaik untuk para siswanya. “Gaji guru dan tunjangan profesi itu dari
rakyat. Sehingga harus memberikan yang terbaik bagi rakyat,” kata dia.
Muhadjir juga mengatakan pekerjaan-pekerjaan administratif
yang dilakukan guru harus dikurangi. “Supaya mereka fokus mendidik,”
ujarnya.
yang dilakukan guru harus dikurangi. “Supaya mereka fokus mendidik,”
ujarnya.
Gagasan guru berada di sekolah selama delapan jam ini,
lanjutnya, masih dalam pembahasan. “Ini masih kita pelajari dari sisi
aspek-aspek legalnya,” kata dia.
lanjutnya, masih dalam pembahasan. “Ini masih kita pelajari dari sisi
aspek-aspek legalnya,” kata dia.
Di awal kepemimpinannya di Kemendikbud menggantikan Anies
Baswedan, Muhadjir pernah membuat gagasan sekolah sehari penuh atau full day
school bagi siswa. Namun, gagasan ini banyak ditentang sehingga dikaji ulang.
Menurutnya, sekolah sehari penuh bisa memaksimalkan pengawasan anak, terutama
bagi orang tua anak yang sibuk bekerja.
Baswedan, Muhadjir pernah membuat gagasan sekolah sehari penuh atau full day
school bagi siswa. Namun, gagasan ini banyak ditentang sehingga dikaji ulang.
Menurutnya, sekolah sehari penuh bisa memaksimalkan pengawasan anak, terutama
bagi orang tua anak yang sibuk bekerja.
source : http://jateng.metrotvnews.com