Polri kemarin menangkap seorang calo penerimaan seleksi tamtama, bintara, dan PNS jalur khusus bernama Titin alias Trias Tyindira, 43. Dalam memuluskan aksinya menipu delapan korban, Titin mengaku sebagai keponakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dari aksi penipuan itu, Titin berhasil menggondol Rp 1,7 miliar.
Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menuturkan, pelaku penipuan itu meminta sejumlah uang kepada delapan korban dengan janji memasukkan mereka dalam seleksi polisi. ”Soal mengaku keponakan Kapolri itu sudah dicek, Kapolri sudah konfirmasi ke keluarga. Tidak ada keponakan seperti itu,” ujarnya.
Setelah diperiksa, lanjut dia, selain mencoba meyakinkan dengan mengaku keponakan Kapolri, pelaku melakukan modus ”menembak di atas punggung kuda”. Dia sudah pilih-pilih dalam menawari. ”Modus lama,” ujarnya.
Awalnya, pelaku mencari korban yang dianggap akan lolos seleksi. Misalnya, dari kecerdasan dan fisiknya baik. Saat itulah aksinya dilancarkan. ”Ya, mengiming-imingi pasti lolos. Padahal sejak awal dia menawari peserta yang dianggapnya bisa lolos,” tuturnya.
Bila dalam seleksi itu korban lolos, penipu ini akan mengklaim telah membantu korban. Serta, kemungkinan meminta penambahan pembayaran. ”Ya kalau lolos dapat Rp 100 juta,” tuturnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.
