Mengapa kita tidak boleh berburu hewan secara terus-menerus? Karena memang perburuan bisa berdampak buruk pada orang lain, populasi hewan, maupun lingkungan. Mungkin memang keuntungannya cukup tinggi.
Akan tetapi, jika memikirkan akibat yang terjadi nantinya, kemungkinan akan berpikir dua kali untuk melakukan perburuan. Maka dari itu, ketahui alasan mengapa dilarang melakukan perburuan liar terus-menerus dalam pembahasan berikut.
Mengapa Kita Tidak Boleh Berburu Hewan Secara Terus-menerus?
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dari semua benda. Keadaan, daya, dan manusia juga termasuk di dalamnya. Selain itu, perilaku manusia juga dapat mempengaruhi alam itu sendiri.
Oleh karena itu, sejatinya manusia bertugas untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, dengan adanya perburuan liar yang dilakukan secara terus-menerus menyebabkan lingkungan terganggu.
Nantinya juga bisa berakibat buruk pada kelangsungan hidup manusia. Jika ingin lebih jelasnya, maka bisa membaca penjelasan di bawah ini.
-
Punahnya Berbagai Jenis Hewan
Berburu hewan liar biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi manusia. Caranya dengan mengambil bagian tubuh hewan tersebut untuk dijadikan hiasan barang atau bahan produksi.
Semakin bertambahnya kebutuhan manusia maka perburuan liar juga semakin marak. Padahal jika hal itu terus dilakukan, maka berbagai jenis hewan bisa punah. Terutama hewan langka yang populasinya memang sudah sedikit dan perkembangbiakannya pun lambat.
Jadi, jangan heran lagi jika ada beberapa hewan yang bahkan kini sudah tidak bisa ditemukan lagi. Misalnya, monyet merah, quagga, kuau bergaris ganda, dan lain ssebagainya.
-
Keseimbangan Ekosistem Terganggu
Mengapa kita tidak boleh memburu hewan secara terus-menerus? salah satu alasannya karena bisa mengganggu keseimbangan ekosistem. Misalnya, perburuan harimau yang bisa merusak ekosistem di hutan.
Padahal harimau termasuk puncak dari rantai makanan. Jadi, jika diburu terus-menerus dan sampai punah, maka ekosistem di bawahnya akan mengalami over populasi.
-
Kurangnya Konsumen Tingkat Tertentu
Alasan yang terakhir adalah kurangnya konsumen tingkat tertentu. Misalnya, pada rantai makanan di persawahan jika petani terus-menerus memburu ular, maka populasi tikus akan meningkat.
Dengan, begitu tikus tersebut bisa merusak padi-padi yang ada di sawah sehingga petani pun akan gagal panen. Jadi, dampak berburu hewan bukan hanya pada fauna itu sendiri. Akan tetapi, juga pada lingkungan dan manusia seperti yang sudah disinggung di atas.
Dari beberapa alasan di atas tentu sudah paham bukan, mengapa kita tidak boleh berburu hewan secara terus-menerus. Jika sudah mengerti, maka sebisa mungkin bantu menjaga kelestarian ekosistem yang ada di sekitar.