in

Mengaplikasikan Pancasila dalam Kehidupan

Andi Aisyah

Oleh: Andi Aisyah
Mahasiswa Ekonomi Akuntansi, UMRAH

Sama halnya dengan tubuh yang membutuhkan nutrisi, bangsa ini memerlukan banyak hal agar dapat membuatnya bertahan. Itulah salah satu hal yang membuat pejuang kemerdekaan bangsa ini mencetuskan Pancasila yang merupakan dasar negara.

Pancasila bukanlah sekedar dasar negara. Bukan juga sekedar sesuatu yang harus dihafalkan di luar kepala. Pancasila adalah sesuatu yang harus diamalkan warga negara Indonesai dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus memiliki kepercayaan sesuai dengan bunyi sila yang pertama. Sila pertama yang berbunyi ketuhanan yang maha esa ini merupakan sumber dari segala hal yang akan dijalani oleh masyarakat Indonesia.

Di dalam agama atau kepercayaan masing-masing penduduk sudah diatur nilai dan normanya, sehingga seseorang tidak bisa berbuat sesukanya, juga saling menghormati antarumat beragama.

Dari sila ini juga menggambarkan bahwa kita sebagai warga negara Indonesia harus mengembangkan sikap saling menghormaiti sesama manusia tanpa memandang status atau derajatnya. Kita juga harus menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keperayaan masing-masing. Setiap kelompok atau induvidu juga perlu membina kerukunan antarumat beragama.

Sebagaimana contoh, dalam kehidupan sehari-hari, kita berteman dengan siapa saja dan tidak memandang dia mempunyai agama atau bersuku dan dari ras apapun. Kita mesti saling menghormati keyakinan atau pun kepercayaannya, dan kita juga tidak harus berteman dengan orang yang sesuku, satu ras, dan seagama.

Kemanusiaan yang adil dan beradab dari sila ini menggambarkan, kalau kita harus memperlakukan manusia secara adil sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk tuhan. Tidak boleh membedakan ras dan agama.

Kita harus bersikap adil tanpa melihat hal tersebut. Kita juga harus menyadari, setiap manusia diciptakan sama oleh tuhan untuk membela kebenaran dan keadilan. Pancasila merupakan jaminan berlangsungnya demokrasi dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan budaya bangsa.

Di sila ini terkandung nilai-nilai prikemanusiaan yang harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari seperti: perlakuan yang adil terhadap manusia dan terhadap diri sendiri maupun terhadap alam sekitar. Pengakuan adanya harkat dan martabat manusia dengan segala hak dan kewajiban asasinya, manusia sebagai mahkluk beradab atau berudaya yang dimiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan.

Dan penerapan sila ini juga bisa dijadikan dalam pengamalan sehari-hari seperti: berkerjasama untuk menjunjung keberhasilan yang adil sesama teman dan menumbuh kembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki.

Selanjutnya belajar dari filosopi sapu lidi yang ketika bersatu akan dapat membersihkan sampah yang ada dan juga tidak dapat dipatahkan oleh manusia namun. Jika hanya satu batang lidi saja, maka ia tidak dapat membersihkan sampah yang ada juga mudah untuk dipatahkan.

Begitu juga dengan bangsa ini yang jika rakyat bersatu, bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat maupun kokoh namun jika hanya individu dan tidak mau bersatu padu maka bangsa ini akan menjadi rapuh atau lemah Hal ini tidak hanya berlaku untuk bangsa saja bahkan sampai ke penduduk desa.

Maka dari itu kita harus merealisasikan sila ke tiga dari pancasila ini agar bangsa kita semakin kuat dan tak mudah di pecah belahkan dan kita juga harus menjunjung tinggi persatuan bangsa indonesia ini.

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus menjadi pribadi yang baik dan bisa menjadi penerus bangsa yang yang bisa andalkan.

Kita juga harus bangga dan cinta dengan tanah air dan bangsa, rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, mau mengembangkan sikap saling menghargai satu sama lainnya, membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa, memajukan pergaulan demi peraturan bangsa, dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Lalu berkaitan dengan sila yang ke-empat yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat, kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan sila ini berhubungan prilaku kita untuk selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah seperti halnya selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah. Tidak memaksa kehendak pada orang lain, menghormati hasil musyawarah dan ikut serta dalam pemilihan umum.

Dalam sila ini terkandung nilai-nilai kerakyatan yang harus kita cermati, yakni: kedaulatan negara ada di tangan rakyat, pimpinan kerakyatan adalah hikma kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat, manusia indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan hak dan kewajiban yang sama, dan keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat oleh wakil-wakil rakyat.

Penerapan sila ini bisa dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain bekerjasama dengan teman yang bisa mengerjakan, berdiskusi dengan teman mengajukan pendapat dan mendiskusikan sebuah masalah.

Sedikit sudah dikupas dalam pembahasan sila ke-2 bahwa sebagai rakyat yang baik kita harus adil terhadap sesama manusia hal ini guna untuk merealisasikan sila ke-5 yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Hal yang paling tidak dibenarkan dalam kehidupan bermasyarakat adalah tindak diskriminatif yang mana kita harus memandang semua masyarakat itu sama tidak berpacu pada status sosial jumlah harta, golongan serta suku bangsa.

Di sila ini juga kita di haruskan mempunyai sikap adil pada semua orang, tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita pribadi, menghargai hasil karya orang lain, berusaha menolong orang lainsesuai kemampuan yang kita miliki, menghormati hak dan kewajibanorang lain, dan selalu menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Dan dengan ini keadilan sosial akan terwujud.

Jadi kelima sila dalam pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengalamannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.

Penerapan nilai-nilai Pancasila (nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, nilai keadilan) seharusnya timbul dan tumbuh di kalangan masyarakat tanpa adanya rekayasa.Penerapan nilai-nilai Pancasila wajib disertai dengan kesadaran masyarakat itu sendiri dalam menjalani kehidupanya serta tidak dipaksakan.

Dalam kehidupan bermasyarakat ada salah satu jalur untuk mewujudkan penerapan nilai-nilai Pancasila, diantaranya adalah kegiatan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) yaitu gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaan gerakan itu dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. ***

What do you think?

Written by virgo

Sahtiar Siap Ikut Open Bidding Jebatan Sekda

Curi Gitar Buat Main Game Online