in

Mengenal Penyakit Hipertiroid

Hipertiroidisme adalah suatu kondisi dimana kerja kelenjar tiroid terlalu aktif yang mengakibatkan banyaknya hormon tiroksin di dalam tubuh. Keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan pada metabolisme tubuh. Tiroid itu sendiri adalah kelenjar yang terdapat pada bagian depan leher.
Tiroid ini akan mengontrol metabolisme tubuh dengan cara mengatur energi untuk proses kerja pada masing-masing organ. Metabolisme itu sendiri mempengaruhi fungsi normal tubuh seperti proses detak jantung, suhu tubuh, bahkan mengatur seberapa banyak seseorang membakar kalori. Apabila produksi hormon meningkat makan akan terjadi pula peningkatan pada metabolisme tubuh. Hal ini dapat mengakibatkan tubuh akan banyak mengeluarkan energi.
Hipertiroidisme dapat dialami oleh siapa saja termasuk anak-anak. Akan tetapi, kondisi ini cenderung akan dialami oleh wanita dan biasanya akan muncul saat memasuki usia 20-40 tahun.

Gejala hipertiroidisme
Pada kasus yang ringan gejala atau tanda-tanda yang muncul mungkin tidak terlalu spesifik. Gejala akan muncul seiring dengan meningkatnya kadar tiroksin dalam tubuh. Gejala yang mungkin akan muncul apabila mengalami penyakit hipertiroidisme ini adalah :
1. adanya penurunan berat badan secara signifikan
2. Detak jantung yang berdebar kencang
3. Selalu merasa gelisah
4. mengeluarkan banyak keringat
5. mudah lelah
6. gugup bahkan tremor
7. sulit tidur
8. mudah marah
9. sering buang air besar
10. Terjadi pembengkakan pada kelenjar tiroid

Gejala yang muncul pada setiap orang mungkin akan berbeda-beda tergantung dari jumlah hormon tiroksin yang diproduksi, usia, dan seberapa lama kondisi tersebut telah terjadi. Apabila gejala yang muncul dan dirasakan tidak segera ditangani dengan baik, maka kemungkinan untuk terjadi komplikasi lebih tinggi. 

Komplikasi yang dapat terjadi yaitu :
1. Adanya gangguan pada jantung. Komplikasi ini cukup serius. Penderita hipertiroidisme akan mengalami gangguan jantung seperti detak jantung yang cukup cepat atau
2. Osteoporosis. Banyaknya jumlah hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat mengganggu penyerapan kalsium ke dalam tulang. Apabila kondisi ini terus terjadi maka lama kelamaan tulang akan mengalami kerapuhan.
3. Keguguran. Pada wanita hamil yang memeiliki riwayat penyakit hipertieoidisme lebih beresiko untuk mengalami komplikasi ini. Bahkan dalam beberapa kasus mengalami kelahiran bayi prematur, kejang-kejang pada masa kehamilan (eklampsia) dan bayi lahir dengan berat badan yang rendah.

Penyebab hipertiroidisme
Penyebab dari meningkatnya produksi hormon tiroksi bisa disebabkan oleh beberapa kondisi medis lain, misalnya :
• Adanya peradanga pada kelenjar tiroid itu sendiri atau tiroiditis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus. Tiroiditis ini sendiri dapt menyebabkan kebocoran hormon tiroksin akibat rusaknya kelenjar tiroid dan kemudian kondisi ini dapat mengakibatkan hipertiroidisme.
• Penyakit Grave merupakan penyakit akibat adanya kelainan autoimun pada tubuh. Penyakit ini merupakan penyakit turunan, namun cenderung diderita oleh wanita yang berusia 20-40 tahun. Penyakit ini akan menyerang kelenjar tiroid dan akan memicu prodiksi hormon tiroksi secara berlebih. Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya hipertiroidisme. Selain itu pula penyakit Grave ini dapat menyerang mata dan membuat pandangan menjadi kabur bahkan bola mata akan terlihat lebih menonjol keluar.
• Nodul tiroid. Adanya gumpalan yang terbentuk di dalam kelenjar tiroid. Kondisi ini belum sepenuhnya diketahui penyebabnya. Gumpalan ini pula dapat berdampak pada produksi hormon tiroid secara berlebihan.
• Efek samping obat. Iodine diperlukan tubuh terutama kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroksin. Mengkonsumsi suplemen yang mengandung iodin dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan terjadinya hipertiroidisme.
• Kanker tiroid. Kondisi ini termasuk cukup langka. Adanya kanker pada kelenjar tiroid dapat memicu produksi hormon tiroksin secara berlebih.

Beberapa faktor tertentu juga dapat meningkat resiko untuk mengalami penyakit ini, diantaranya :
1. Diabetes tipe 1
2. Seseorang yang menderita penyakit Addison
3. Merokok. Seseorang yang sering merokok cenderung akan menderita penyakit Grave

Pengobatan Hipertiroidisme
Untuk memastikan diagnosa seseorang menderita penyakit ini, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan dapat di awali dengan melakukan pemeriksaan fisik dengan melihat gejala atau tanda yang muncul dan riwayat kesehatan. Selain itu, beberpa pemeriksaan lain mungkin akan dilakukan untuk lebih memastikan lagi. Pemeriksaan dapat berupa tes fungsi tiroid dan tes pencitraan tiroid isotop.
Pengobatan yang diberikan mungkin akan berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari penyebab penyakit itu sendiri, usia, dan banyaknya kadar hormon yang dihasilkan. Selain dengan pemberian obat-obatan, tindakan operasi dapat dilakukan apabila kondisi tidak kunjung membaik setelah pemberian obat atau terjadi pembengkakan yang parah pada kelenjar tiroid. Pengangkatan kelenjar tiroid dapat menurunkan kemungkinan kambuh atau munculnya kembali penyakit ini. Akan tetapi pasien harus mengkonsumsi obat seumur hidup guna mengatasi hilangnya fungsi kelenjar tiroid dalam tubuh.

kamu juga bisa menulis karyamu di vebma,dibaca jutaan pengunjung,dan bisa menghasilkan juta rupiah setiap bulannya,

What do you think?

Written by virgo

Merajut Jalan Menanamkan Nilai-nilai Pancasila

Tantangan Juve terhadap sang kuasa Madrid