Safari Subuh, Jemput Aspirasi Masyarakat
Banyak cara dilakukan kepala daerah guna menjemput aspirasi warganya. Begitu pulalah yang dilakukan Wali Kota Sawahlunto Ali Yusuf. Sejak beberapa waktu belakangan, dia mengintensifkan program safari subuh.
Jumat (24/2) lalu sebelum fajar terbit, aktivitas di rumah dinas Wali Kota Sawahlunto mulai terlihat. Lampu ruangan rumah dinas sudah menyala terang. Pintu masuk ruangan tamu pun telah dibuka sebidang.
Di ujung pagi nan lembab itu, Ali Yusuf keluar ruangan mengenakan baju gamis putih dengan wajah basah oleh air wudhu’ dan kitab suci Al-Quran di tangan.
Sembari mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Ali Yusuf melangkahkan kakinya menuju masjid, bersafari menunaikan shalat. Shalat Subuh Berjamaah ini merupakan program kota mewujudkan masyarakat Sawahlunto religius.
Program Shalat Subuh Berjamaah yang di-launching pada 1 Muharram 1438 Hijriah itu, merupakan salah satu program perwujudan visi kota yang tertuang dalam RPJMD 2013-2018. Yakni, terwujudnya masyarakat Kota Sawahlunto yang produktif, mandiri, religius, sejahtera dan pemerintah yang melayani.
Sebagai tindak lanjut launching program ini, Pemko Sawahlunto membentuk empat tim safari meninjau seluruh masjid di Kota Sawahlunto.
Tujuannya, guna melihat sejauhmana kepedulian masyarakat melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid tanpa pemberitahuan kepada masyarakat sebelumnya. Tim ini sudah memulai tugasnya terhitung sejak Rabu (15/2) lalu.
Subuh itu, Padang Ekspres mengikuti Tim Wali Kota bersafari Gerakan Subuh Berjamaah ke Desa Taratakbancah, Kecamatan Silungkang.
Jarak tempuh dari kediaman Wali Kota menuju Desa Taratakbancah memakan waktu 30 menit, namun kali ini hanya butuh 20 menit saja karena diburu waktu. Sepanjang perjalanan, pria kelahiran Talawi, Sawahlunto pada 11 Mei 1970 ini, membaca ayat suci Al-Quran.
Jalanan berliku dan berbukit, serta tikungan tajam ditutupi kabut, tidak mengendorkan semangatnya untuk bersama-sama masyarakat melaksanakan shalat Subuh berjamaah.
Baginya, shalat Subuh berjamaah ini dimulai dari diri sendiri, kemudian orang tua yang mestinya juga mengajak anak-anaknya shalat berjamaah ke masjid.
Sesampai di Masjid Al Hidayah Desa Taratakbancah, beduk subuh ditabuhkan dan menggema di lereng perbukitan. Tak lama, azan subuh pun dikumandangkan.
Tidak ada sambutan atau pun acara seremoni, pagi itu. Jamaah yang datang ke masjid, memiliki niat sama dengan Wali Kota guna shalat Subuh berjamaah.
Kedatangan Ali Yusuf tanpa pemberitahuan sebelumnya itu, ditujukan untuk melihat sejauh mana kepedulian dan dukungan masyarakat terhadap Gerakan Subuh Berjamaah.
Lalu, bagaimana perangkat desa atau kelurahan sebagai pemerintah terendah mengajak masyarakat secara bersama-sama shalat berjamaah di masjid. Tak heran, warga yang datang waktu itu terheran-heran melihat kedatangan Wali Kota.
Kali ini, shalat Subuh diimami imam masjid Al Hidayah Taratakbancah dengan sujud Assajadah-nya. Setelah zikir dan doa, dilanjutkan dengan ceramah agama oleh ustad dari Tim Safari Subuh Wali Kota. Sang ustad mengingatkan umat Islam agar tidak meninggalkan generasi lemah.
Usai mendengarkan ceramah ustad yang di akhiri salam, jamaah mulai membubarkan diri. Waktu itulah, Ali Yusuf dicegat salah seorang jamaah sembari membawa buku catatan dengan tujuan agar Ali Yusuf mengagendakan datang safari Ramadhan, beberapa bulan mendatang.
Beberapa jamaah lainnya, terlihat menghampiri Ali Yusuf untuk berjabat tangan sebari menuju pintu ke luar masjid. Di subuh yang masih gelap itu, mantan Ketua DPRD Sawahlunto ini berjalan santai bersama jamaah lain.
Ayah tiga orang anak itu bersahaja dan mudah akrab dengan siapa saja, termasuk masyatakatnya. Senyum, salam, sapa selalu terpancar di wajahnya sesuai visi kota pemerintah melayani. Sehingga, jamaah yang berdampingan berjalan sembari menikmati udara segar dan perjalanan pun terhenti di kedai kopi.
Ali Yusuf begitu menikmati pagi di sudut kampung dengan alam masih alami dan udara segar itu. Sembari menyantap goreng pisang hangat dan ketan ditaburi kelapa parut, menjadi pelengkap makanan bersama masyarakat pagi itu. Goreng pisang yang membuka selera adalah makanan tradisional yang bisa dijumpai di Kota Arang ini.
Sembari menikmati goreng pisang dan ketan, Ali Yusuf mendengarkan aspirasi masyarakat Desa Taratakbancah. Masyarakat bertanya, Ali Yusuf menjawab, suasana itulah yang terlihat di kedai kopi milik warga setempat.
Sekadar diketahui, terdapat empat Tim Safari Subuh Berjamaah yang diturunkan. Selain Tim Wali Kota, lalu Tim II Wakil Wali Kota Ismed; tim tiga Sekkab Rovanly Abdams; dan Tim IV asisten I Dedi Ardona.
Subuh Berjamaah sejak di-launching, diminati masyarakat Sawahlunto. Ada 7,7 persen jamaah yang melaksanakan Shalat Subuh berjamaah terdiri dari 48 masjid dengan jamaah rata-rata sebanyak 50 orang. Kemudian, 176 mushala dengan rata-rata 10 jamaah yang melaksanakan Shalat Subuh.
Usai mendengarkan aspirasi masyarakat yang salah satunya menginginkan pengadaan mesin pemecah kemiri beserta open untuk mengeringkan kemiri, Wali Kota berjanji meneruskannya pada Dinas Pertanian.
Selepas itu, Ali Yusuf pun beranjak menuju rumahnya. Dalam perjalanan pulang ini, terlihat banyak masyarakat tertegun melihat mobil dinas BA 1 J. Sesampai di rumah, Wali Kota bersiap untuk berangkat ke kantor menjalankan amanah dan pengabdian kepada negara.
Pukul 10.00, Ali Yusuf ke Padang memenuhi undangan Badan Intelijen Daerah sebagai menjadi pemateri pada pukul 14.00, usai Shalat Jumat. Di sini, Ali Yusuf memaparkan konsep musyawarah nagari (Musri) Model Pendeteksian Dini dan Pencegahan Dini Konflik Solisal di Sawahlunto.
Lewat pemaparan materi selama dua jam itu, Ali Yusuf banyak dihujani pertanyaan karena ingin mengetahui lebih dalam penerapam musri di Kota sawahlunto.
Sepulang dari pemaparan materi, Ali Yusuf pun tidak ingin meninggalkan hobinya. Ia main tenis di lapangan tenis Muaro hingga maghrib. Usai Shalat Maghrib, Ali Yusuf pun bercengkrama dan bersenda gurau bersama teman-temannya penghobi main tenis.
Selanjutnya, Ali Yusuf pun melaksanakan Shalat Isya, dilanjutkan main bulutangkis bersama orang nomor satu di Sumbar, Irwan Prayitno lapangan Adzkia. Dalam permainan berlangsung sengit itu, akhirnya dimenangkan Gubernur.
Tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.30, pertanda dia harus menghetikan hobinya. Dia pun bertolak menuju Kota Arang dan tiba di Sawahlunto pukul 01.00 dini hari. Dalam perjalanan menuju pulang ini, Ali menyebutkan bahwa Rasullullah SAW tidur empat jam sehari semalam.
“Saya tidur hanya empat jam dan banyak melakukan aktivitas. Alhamdullah, saya diberikan kesehatan meskipun banyak melakukan pekerjaan dan berolahraga. Besok, kita menjadwalkan Shalat Subuh di Kenagarian Kubang untuk bersafari dan hari Minggu shalat subuh di Desarantiah, Kecamatan Talawi,” ujarnya. (*)
LOGIN untuk mengomentari.