Jakarta (ANTARA News) – Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menemui Presiden Joko Widodo membahas pembangunan di sektor kesehatan antara lain ajakan imunisasi rubella dan peningkatan kapasitas lembaga kesehatan di Provinsi Papua.
“Nanti pada 1 Agustus kami juga meminta Presiden untuk ikut memotivasi masyarakat agar masyarakat melakukan imunisasi. Itu kan untuk pencegahan karena itu dapat membuat cacat,” kata Nila usai menghadap Presiden di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Jumat sore.
Selain itu, Nila menjelaskan pemerintah telah meningkatkan kapasitas pelayanan rumah sakit di Papua yang dapat mengoperasi jantung.
Dokter yang ditugaskan di Papua, ujar Nila, telah berhasil mengoperasi tiga pasien di rumah sakit di Jayapura setelah pemerintah memberikan alat operasi jantung.
Selain itu, Nila menjelaskan Presiden membahas tentang HIV dengan meminta masyarakat dapat lebih aktif berpartisipasi menangkal penyebarannya.
“Saya kira memang ini cukup berat. HIV ini masyarakat harusnya juga ikut menangkal masalah ini,” ujar Menkes.
Hal keempat yang dibahas Presiden bersama Menkes yaitu penetapan tarif antara rumah sakit umum kelas A, B dan C di sejumlah daerah.
“Sebenarnya ada tarifnya. Jadi ada sistem rujukan dan kalau di rumah sakit tipe C itu kan tidak sub-spesialis. Tipe A itu (untuk penyakit) complicated sementara kalau tipe C yang biasa-biasa saja. atau istilah saya tanpa komplikasi,” jelas Nila.
Nila pun membahas tentang distribusi dokter ke daerah-daerah kepada Presiden. Kementerian Kesehatan, ujar Nila, memiliki terobosan mengirim lima dokter spesialis ke rumah sakit daerah yang membutuhkan dengan memberikan insentif khusus.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2017