in

Menpar: Sumbar Harus Tingkatkan Ekotourism

PRESENTASI: Menpar Sandiaga Uno presentasi dalam International Conference on Sustainability Science and Development
Innovation yang dihelat, kemarin (21/11) di Kota Padang.(IST)

Setelah masa pandemi akibat Covid-19, seluruh pihak harus bekerja sama untuk percepatan pembangunan. Khusus di Sumbar ditawarkan percepatan ekonomi melalui program Ekotourism.

Hal itu disampaikan Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata Indonesia sebagai keynote speaker dalam International Conference on Sustainability Science and Development Innovation yang dihelat tanggal 21-22 November 2022 di Kota Padang.

Menpar dalam persentasinya Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Dalam Menghadapi Perubahan Iklim, menyebutkan dalam perubahan iklim konsep pariwisata juga harus menyesuaikan.

“Platformnya, Adaptasi, inovasi dan kolaborasi dengan pilar Gerak cepat (Gercep), gerak bersama (Geber) dan garap seluruh potensi (Gaspol),” sebutnya ketika persentasi yang dipandu Dr. Sari Lenggogeni.

Konferensi yang melibatkan pembicara dari 5 negara itu diangkat, oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas dengan tema “Accelerating Post Covid-19 Recovery Development Towards SDGs”

“Pemaparan dari Menpar tadi, sektor pariwisata mampu pulih. Khusus untuk Sumbar dikembangkan Ekowisata,” sebut Prof. Hasnah, ketua panitia konferesi.

Ia menyebutkan kondisi ini memaksa kita beradaptasi dan hidup berdampingan dengan Covid 19. Untuk ini diperlukan masyarakat yang kuat dan tangguh sehingga bisa tetap mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) (Pembangunan yang berkelanjutan).

Tujuan konferensi ini, kata Hasnah juga untuk memperluas wacana tentang strategi pembangunan dan tantangan tata kelola pasca Covid-19. Secara praktis, konferensi ini akan berbagi pengetahuan dan mengembangkan networking di antara para peneliti dalam merancang strategi pengembangan percepatan pemulihan pasca Covid-19.

Senada, Prof. Nursyirwan Efendi, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas menyebutkan kegiatan tersebut sangat relevan dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang multidisiplin, sebagai karakter dari Sekolah Pascasarjana Universitas Andalas.

“Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk kita saling bertukar pikiran, meningkatan wawasan, serta mendapatkan solusi secara lintas keilmuan (multidisiplin) atas berbagai persoalan yang tidak hanya dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia namun juga masyarakat global,” ujarnya.

Konferensi ini akan mempertemukan akademisi, peneliti, pengusaha bisnis, praktisi, dan pembuat kebijakan yang bertanggung jawab untuk mempercepat pengembangan pemulihan pasca Covid-19 menuju Sustainable Development Goals (SDGs).

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030.

Kegiatan konferensi terbagi dalam 7 sub-tema yaitu Perencanaan pembangunan kota dan perdesaan, Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana, Lokalisasi budaya dalam SDG, Bioteknologi dan pengembangan kesehatan, Bisnis pertanian berkelanjutan, Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta Pariwisata lokal dan industri kreatif.

Dalam kegiatan ini Sekolah Pascasarjana, Universitas Andalas didukung mitra Sekolah Pascasarjana, yakni Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Davao Oriental State University, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas, AAI (Asosiasi Antropologi Indonesia), PERHEPI (Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia)
Tema ini dipilih karena mewabahnya Covid-19 telah berdampak pada kehidupan manusia dalam berbagai aspek, terutama aspek kesehatan dan ekonomi. (wni)

What do you think?

Written by Julliana Elora

Gali Permasalan Nagari, Respon Kebutuhan Masyarakat

Kasus Stunting terus Ditekan, Pemkab Pasbar Gelar EvaluasiTindak Lanjut