Jakarta (ANTARA News) – Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi meminta Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bersinergi dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) untuk menyiapkan prestasi Indonesia dalam Asian Games 2018.
“Menpora menyatakan pelatih PBSI dengan Satlak Prima perlu bersinergi secara menyeluruh dan obyektif karena selama ini terkendala hubungan yang kurang harmonis meskipun Prima sudah menawarkan diri untuk membantu PBSI,” kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto tentang rapat evaluasi prestasi bulu tangkis Indonesia selepas Piala Sudirman 2017 di Jakarta, Senin.
Menpora, lanjut Gatot, mengatakan rapat itu mengevaluasi prestasi tim bulu tangkis Indonesia yang tersingkir pada babak penyisihan Piala Sudirman 2017 di Gold Coast, Australia, pada pada 21-18 Mei.
Selain Menpora Imam Nahrawi dan Sekmen Gatot S. Dewa Broto, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti, Wakil Ketua KONI Soewarno, dan Ketua Satlak Prima Achmad Sutjipto juga mengikuti rapat evaluasi itu.
“Bukan hanya publik yang kecewa, tapi juga Presiden dan Wakil Presiden di sela-sela Rapat Kabinet. Tapi, Sekretaris Jenderal PP PBSI telah menyampaikan permohonan maaf atas prestasi tim Indonesia dalam rapat itu,” kata Gatot.
Menpora, dalam rapat itu, juga meminta PBSI menyusun program prestasi jelang Asian Games 2018 menyusul harapan terhadap cabang olahraga itu untuk menyumbang medali emas bagi kontingen Merah-Putih.
“Kemenpora telah menawarkan penggunaan sarana sport science. Selain itu, Satlak Prima juga menawarkan pendampingan fisik serta psikologis bagi atlet untuk mengurangi risiko cedera,” kata Gatot.
Menpora, menurut Gatot, juga telah mendapatkan penjelasan dari Ketua Umum PP PBSI Wiranto terkait prestasi tim Indonesia dalam Piala Sudirman 2017.
Dalam rapat itu, Susy mengatakan pelatnas PBSI akan mempercepat regenerasi atlet-atlet dalam negeri menyusul ancaman prestasi dari negara-negara lain yang telah menyiapkan atlet-atlet muda mereka.
Sebelumnya, tim Indonesia tersingkir pada babak penyisihan grup 1D Piala Sudirman 2017 setelah kalah poin dari tim India dan tim Denmark.
Tim Indonesia kalah 1-4 dari tim India dalam laga penyisihan yang berlangsung pada Selasa (23/5). Pada penyisihan kedua menghadapi Denmark, Rabu (24/5), Indonesia menang 3-2.
“Kami memang menang dari Denmark, atlet-atlet juga sudah berjuang maksimal. Mereka tidak terpengaruh dengan hasil kemarin. Tetapi melalui perhitungan poin, kami harus menerima kalau kami tersingkir dan gagal masuk ke putaran delapan besar,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2017