JAKARTA – Sebanyak 501 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Jayawijaya menerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) nontunai untuk pertama kalinya. Dana bansos PKH yang dikucurkan ini merupakan tahap pertama dari empat tahap setahun dengan total nilai 250,5 juta rupiah untuk empat distrik di Kabupaten Jayawijaya yakni Distrik Wouma, Distrik Wamena, Distrik Usilimo, dan Distrik Kurulu. Bansos PKH Nontunai tersebut diserahkan oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa disaksikan Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja di Kantor Bupati Jayawijaya, Wamena, Papua Barat, Rabu (10/5).
Dalam kesempatan tersebut Mesnsos tidak hanya menyerahkan bantuan saja, tetapi juga turun langsung dalam memantau proses pencairan bantuan di agen bank. Untuk Kabupaten Jayawijaya, Bank BNI 46 menjadi bank penyalur. Menurut Mensos, pendampingan dan edukasi sangat penting mengingat mereka yang mayoritas mamak-mamak (ibu-ibu) penerima baru pertama kalinya mendapat bantuan PKH dalam bentuk nontunai menggunakan sistem perbankan.
Oleh karena itu mereka perlu di edukasi bagaimana cara menggunakan kartu dan buku tabungannya nya, di mana mereka dapat mencairkan bansos dan untuk apa saja peruntukan bansos PKH. “Ini penting dilakukan agar bansos tepat sasaran dan tepat manfaat,” ujar Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/5). Tersalurkannya bansos PKH di Jayawijaya, menurut Khofifah merupakan sebuah pencapaian yang sangat baik dan menjadi bagian penting dari upaya pemerintah menyalurkan bansos ke seluruh wilayah Indonesia.
Kini masyarakat setempat mendapat bantuan dari pemerintah yang besarnya 2 juta rupiah per tahun yang diberikan bertahap sebanyak 4 kali dalam setahun. Ia melanjutnya, pemerintah akan mentransfer dana tersebut ke rekening bank masing-masing KPM sebesar 500 ribu rupiah pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November.
“Dengan adanya bansos PKH, pemerintah berharap daya beli masyarakat meningkat. Dari yang sebelumnya anggaran mereka terbatas untuk mengakses pendidikan serta gizi ibu hamil dan anak, kini mereka bisa membeli buku atau seragam sekolah dan sepatu yang layak untuk anak-anak sekolah. Bisa beli telur dan daging, atau susu untuk dikonsumsi keluarga,” papar Mensos seraya merangkul seorang Mamak yang baru saja mencairkan bansos.
Secara Bertahap
Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Harry Hikmat mengungkapkan bansos PKH nontunai di Wamena baru menjangkau empat distrik. Secara bertahap, pemerintah akan mengupayakan bansos dapat menjangkau 40 distrik. “Diharapkan pada Agustus 2017 bansos PKH sudah menjangkau seluruh distrik di Kabupaten Jayawijaya,” katanya. Harry mengungkapkan jumlah total bansos untuk Kabupaten Jayawijaya untuk tahun 2017 sekitar 24,023 miliar rupiah, dengan rincian bansos PKH untuk 501 keluarga dan Beras Sejahtera (Rastra) untuk 16.784 keluarga. cit/E-3