in

Menteri Agama jadi Imam dan Khatib Shalat Id di Rumah

Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal 1441 Hijriah jatuh pada hari Minggu, 24 Mei 2020.

Umat Islam Indonesia sudah mengakhiri puasa Ramadhan 1441 Hjriah kemarin (23/5/2020) dan tadi malam mulai mengumandangkan takbir menyambut Hari Kemenangan.

Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, Menag Fachrul Razi mengimbau agar takbir dan Shalat Id dilakukan di rumah.

Ia pun melakukan takbiran di rumahnya, tadi malam.

“Besok pagi (hari ini, red) saya akan menjadi imam dan khatib Salat Id di rumah,” lanjutnya.

Menurut Menag, Shalat Id akan digelar di halaman taman rumah. Shalat akan diikuti istri, anak dan menantu, serta empat cucu yang sudah menginap di rumah kakeknya sejak penghujung Ramadhan.

“Saya akan menyampaikan pesan khatib tentang hikmah puasa untuk menyongsong Idul Fitri,” tuturnya.

Kepada keluarganya dan umat Islam Indonesia, Menag berpesan agar Idul Fitri bisa dijadikan momentum meningkatkan kepedulian terhadap sesama.

“Mari terus saling bantu dan berbagi. Semoga Indonesia segera terbebas dari pandemi Covid-19,” ujar purnawirawan jenderal TNI bintang empat ini.

“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillaahil hamd,” ucapnya.

Sebelumnya, tokoh berdarah Minang ini meyakini perayaan Idul Fitri 1441 Hijriah kali ini lebih bermakna.

Hal ini disebabkan umat muslim baru saja melewati suasana Ramadhan yang berbeda dari biasanya karena semua ibadah dilaksanakan di tengah pandemi global Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.

“Saya sangat meyakini bahwa setelah berhasil melaksanakan puasa Ramadhan di masa pandemi ini, perayaan Idul Fitri kita justru lebih bermakna,” kata Menag, di Jakarta, Sabtu (23/5/2020).

Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini menurut Menag memang berbeda. Umat muslim menjalani ibadah dengan lebih banyak beraktivitas di rumah.

“Kita melaksanakan tarawih dan witir secara mandiri. Kita mempercepat pengeluaran zakat mal dan fitrah di awal puasa. Kini kita menjalankan salat Idul Fitri tanpa keramaian seperti biasanya,” imbuh Lulusan Akademi Militer 1970 ini.

Pandemi Covid-19, menurut mantan Gubernur Akademi Militer ini, menjadikan umat muslim manusia yang benar-benar bertakwa yang memiliki keseimbangan antara spiritual vertikal dengan kesalehan sosial.

“Kita menjadi umat yang saleh, menjalankan tuntunan beribadah dan juga sekaligus memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap sesama,” tuturnya.

“Dengan demikian kita akan mencapai derajat yang paripurna sebagai Al Insan, Al Kamil. Manusia yang sempurna. Meski dengan berbagai keterbatasan,” imbuhnya.

Menag mengatakan di Ramadhan sepanjang pandemi, Tuhan mengingatkan kembali kepada manusia bahwa menyelamatkan nyawa sesama adalah prioritas utama.
Bahkan, menurutnya di kala pandemi, cara ibadah pun menyesuaikan agar upaya penyelamatan nyawa dapat terlaksana.

“Musibah Covid-19 ini secara tidak langsung telah semakin mempertajam pemahaman kita bahwa salah satu inti ajaran agama adalah menjaga nilai-nilai kemanusiaan,” kata Fachrul Razi.

Menag juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh umat Islam yang telah mentaati anjuran beribadah di rumah saja selama Ramadhan dan lebaran.

“Dan terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas ketaatan dan kegotongroyongannya dalam perang melawan Covid-19,” ucapnya seperti dilansir laman Kemenag. (esg)

The post Menteri Agama jadi Imam dan Khatib Shalat Id di Rumah appeared first on Padek.co.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Kasus Covid-19 Sumbar Melonjak, Didominasi Orang tanpa Gejala

Vaksin Lebaran