Wapres Kecewa, Menpora Minta Maaf
Kontingen Indonesia sudah menyerah dalam upaya memperbaiki peringkat di SEA Games 2017. Rencana semula, pasukan Merah Putih membidik sekitar 50-55 medali emas dengan proyeksi finis di peringkat keempat.
Tetapi, rencana itu hanya tinggal rencana. Melalui Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, upaya mengejar Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura pada tabel peroehan medali, sudah pupus sebelum hari penutupan, hari ini (30/8).
Berdasarkan perolehan medali sementara, tadi malam (29/8) pukul 21.00, Indonesia mendapatkan 38 emas, 62 perak dan 87 perunggu. Peringkat itu jauh dibandingkan Singapura yang berada di peringkat keempat dengan 56 emas, 53 perak dan 72 perunggu. Sementara tuan rumah Malaysia bertengger di posisi puncak dengan 140 emas, 90 perak dan 83 perunggu (lihat grafis, red).
”Nggak realistis (kejar peringkat empat, red), hari ini juga perolehan emas juga belum sampai 40,” urai Gatot kepada awak media di sela-sela perebutan medali perunggu antara Indonesia melawan Myanmar.
Menurut Gatot, banyak faktor yang dihadapi para atlet dalam masa persiapan sebelumnya. Salah satunya keterlambatan uang saku ataupun peralatan.
Dalam hal ini, Kemenpora menggaransi tidak akan ada cerita serupa untuk persiapan menuju Asian Games 2017 mendatang. ”Ini penting buat kami, karena untuk koreksi memberikan pelayanan terbaik ke depannya,” sambung Gatot.
Di tempat sama, Chief de Mission Indonesia di SEA Games 2017, Aziz Syamsuddin, mengatakan, pihaknya masih menunggu hingga hari terakhir kompetisi. ”Harapan kami tentu ada tambahan medali emas lagi,” sebutnya.
Satlak Prima yang dalam ini menjadi pemangku kebijakan pelatnas harus melakukan evaluasi internal juga bersama pengurus besar cabor pelatnas Prima. Sebab, dari hasil koreksi tersebut bisa menentukan arah pembinaan atlet elite Indonesia menuju pentas olahraga yang lebih tinggi.
Wakil ketua II Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Sadik Algadri menyebutkan, tidak ada harapan untuk Indonesia memenuhi target finish di posisi sepuluh besar Asian Games 2018 jika tidak ada perubahan. ”Ini (negara-negara) yang tampil di SEA Games itu saingan kita untuk posisi sepuluh besar (Asian Games),” sebutnya.
Prediksi Indonesia yang semula mengincar peringkat keempat dengan proyeksi raihan 50-55 medali emas sudah kandas. ”Ternyata mereka larinya lebih kenceng dari kita. Jadi kita ya harus lebih kenceng lagi kalau memang ingin capai target,” lanjut Sadik.
Wapres Kecewa
Pencapaian minor yang ditorehkan atlet Indonesia pada ajang SEA Games tahun ini, membuat Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak bisa menyembunyikan kekecewaanya. ”Kecewa lah karena tidak mencapai target yang dicanangkan semula (empat besar, red),” ujar JK di kantor Wakil Presiden, kemarin (29/8).
JK menuturkan sempat optimistis Indonesia bakal meraih hasil yang lebih baik dari target tersebut. Bahkan, peringkat pertama atau kedua seolah bisa dicapai dalam SEA Games ke-29 itu. Namun, dari perolehan sementara Indonesia hanya meraih peringkat ke lima. ”Ini nomor lima dan agak jauh dengan yang nomor empat,” jelas dia.
JK memastikan perolehan medali pada SEA Games itu tentu akan menjadi bahan evaluasi secara menyeluruh. Sebab pada Agustus 2018, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games. ”Kita masih ada waktu satu tahun lah untuk meningkatkan latihan,” ungkap JK yang juga menjadi ketua dewan pengarah Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc).
Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mengaku bisa memahami kekecewaan masyarakat atas hasil yang diraih kontingen Indonesia kali ini. Wajar bila semua pihak prihatin dengan prestasi Indonesia. ”Saya pun harus mohon maaf, saya bertanggung jawab atas ini semua,” terangnya di kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.
Dia sudah meminta Satlak Prima maupun Omite Olahraga Indonesia (KOI) untuk mencatat semua hal yang terjadi selama perhelatan SEA Games. Pihaknya akan mengevaluasi apakah itu murni soal atlet, wasit, atau soal-soal non teknis yang lain. SEA Games akan menjadi tolokukur peluang prestasi di Asian Games. ”Saya akan ambil alih secara langsung penanganan prestasi,” tutur pria asal Bangkalan itu.
Untuk saat ini, dia belum bisa menyampaikan upaya yang akan dilakukan untuk melangkah ke Asian Games. Yang sudah pasti menjadi catatan adalah daftar cabang olahraga yang akan dprioritaskan di Asian Games. Bagaimanapun, SEA Games tetap berbeda dengan Asian Games maupun Olimpiade.
Menpora menambahkan, pihaknya memiliki waktu setahun ke depan untuk memaksimalkan potensi yang ada pada atlet Indonesia. ”Saya harus optimistis karena mereka (atlet) sedang berjuang mati-matian. Kita harus optimistis,” tambahnya. Kalaupun belum memenuhi target, itulah hasil yag harus diterima. (*)
LOGIN untuk mengomentari.