Diposkan pada: 21 Mar 2017 ; 1495 Views Kategori: Berita
Meski sudah beberapa kali mogok saat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih merasa mobil Mercedes Benz S-600 Pullman Guard yang menjadi kendaraan dinasnya masih bisa digunakan. Karena itu, Presiden tetap bertahan untuk menggunakan mobil itu, tentunya dengan melakukan perbaikan.
“Jadi kebetulan selama saya mendampingi Presiden, itu sudah tiga kali mogok, tapi total mogoknya empat kali. Kemarin terakhir di Kalbar, di Mempawah, dan itu sebelum masuk ke kota Pontianak. Memang kondisi mobilnya sudah 10 tahun lebih tetapi Presiden masih merasa, menganggap bahwa mobil itu masih bisa digunakan,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjawab pertanyaan wartawan usai mengikuti Rapat Terbatas, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/3) petang.
Karena Presiden yang menggunakan kendaraan yang pengadaannya dilakukan tahun 2007 lalu itu, menurut Seskab, tentunya sudah disarankan untuk ganti mobil. Namun, Presiden tetap bertahan untuk menggunakan mobil itu. Karena itu, mobilnya akan diperbaiki.
Meski diperbaiki, lanjut Seskab, tentunya juga ada keterbatasan. Ia menambahkan, bahwa Presiden juga menanyakan kepada Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) apakah ada mobil lain, yang dulu-dulu yang sudah bisa kita re-built, untuk diperbaiki agar bisa digunakan oleh Presiden.
“ Ini menunjukkan memang Presiden kita itu penuh dengan kesederhanaan,” terang Pramono seraya mengisahkan, saat berkunjung ke Jawa Timur beberapa waku lalu, begitu kendaraan itu mogok (Presiden) pindah ke mobil cadangan, yang sesungguhnya juga tidak layak untuk menjadi mobil Presiden.
“Demikian juga kemarin, pada saat di Kalbar, mobil cadangannya juga sangat sederhana. Kebetulan setelah berhenti, saya naik menjadi di depan duduk presiden. Memang itulah Presiden kita. Beliau masih belum mau, ya kita ikuti beliau, kan begitu,” ungkap Mas Pram, panggilan akrab Pramono Anung.
Mengenai jumlah riil mobil yang disediakan untuk Presiden, Seskab Pramono Anung mengaku tidak tahu. Demikian juga saat ditanya mengenai masih adanya mobil yang masih dipakai Presiden sebelumnya. “Saya enggak tahu, saya enggak tahu. Kalau bilang tahu, nanti sok tahu,” tegasnya.
Dijelaskan Seskab, selalu ketika Setneg ataupun Setpres mengajukan untuk penggantian mobil, Presiden Jokowi menganggap bahwa mobil itu masih pantas dan layak digunakan. “Kebetulan saya satu mobil sama beliau. Jadi waktu ke airport kan saya satu mobil dengan beliau, dan beliau merasa bahwa mobil itu lebih baik diperbaiki,” tegasnya.
Mengenai masalah keamanan Presiden terkait seringnya mobil yang digunakan mogok, Seskab menjelaskan, selalu Presiden ada pengawalan yang istilahnya yang melekat pada beliau. Baik itu pengawalan motor maupun pengawalan Paspampres. Sehingga kalau ada apa-apa ya Paspampres masih mampu untuk mengatasi itu, termasuk untuk keamanan.
“Karena mogok itu kan tidak direncanakn. Mogoknya dimana kan kita juga enggak tahu, kecuali kalau mogoknya direncanakan,” pungkas Seskab. (FID/DNA/JAY/ES)