Memiliki pengalaman mengajar selama 23 tahun, tentunya menjadikan Asmi Yeti, Guru SDN 04 Ganggo Hilia, Kecamatan Bonjol mampu menemukan solusi terbaik yang dibutuhkan peserta didik dalam keberlangsungan Proses Belajar-Mengajar (PBM).
Salah satu metoda yang menjadi andalannya adalah menggunakan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM) dalam proses pembelajaran. Menurutnya, guru yang berkualitas adalah guru yang mampu memberikan perasaan nyaman kepada peserta didik.
Dan mampu memahami kondisi masing-masing peserta didik, sehingga akan muncul semangat bagi murid dalam mengikuti pembelajaran. Jika semangat untuk mengikuti pembelajaran sudah tertanam dalam jiwa peserta didik, dengan sendirinya bahan ajar yang disampaikan guru kepada anak didik, dipastikan akan terserap dengan baik.
Menjadi seorang guru yang baik memang bukan perihal perkara mudah. Selain dituntut mampu mendidik siswa, juga dituntut untuk mampu mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri seorang siswa.
Hal ini tentunya merupakan salah satu bentuk tantangan yang dihadapi seorang guru dalam memberikan pembelajaran kepada muridnya. Memang harus diakui, menjadi seorang guru yang disukai murid itu tidaklah mudah.
Biasanya guru yang seperti ini hendaknya harus mengenal siswa-siswinya dengan baik, sehingga mampu berinteraksi sesuai dengan karakter siswanya. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru harus bekerja secara profesional.
Artinya mempunyai tanggungjawab, kecintaan dan semangat yang tertanam dalam diri seorang guru pada bidang pendidikan. Dengan kata lain, seorang guru harus selalu memiliki keinginan untuk membuat siswa belajar dengan senang dan mencapai keberhasilan.
Sehingga guru harus mengembangkan potensi akademiknya dan kompetensi secara berkelanjutan. Kemudian, menjadi seorang guru juga jangan hanya menjadi pembicara, yang seolah-olah tidak begitu memperhatikan apa yang menjadi prioritas utama dari seorang peserta didik, tetapi juga harus bersedia mendengarkan keluhan dan kesulitan yang dihadapi oleh muridnya.
Prinsip seperti ini akan berdampak pada proses pembelajaran yang mengakibatkan konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran akan berkurang. Hendaknya, sebelum mengawali proses pembelajaran, seorang guru harus mampu mengamati situasi dan menanyakan bagaimana metode ajar yang dibutuhkan oleh siswa, sehingga nanti anak didik akan konsentrasi dan fokus dalam mengikuti pembelajaran.
Karena itu metode PAIKEM, lebih efektif membangkitkan semangat siswa dibandingkan yang lainnya yang bersifat monoton seperti biasa. Dalam pelaksanaannya, PAIKEM mengajak siswa bercerita tentang pengalaman hidup yang pernah dihadapi seorang siswa, dan mencarikan solusi yang terbaik terhadap siswa tersebut.
Sesekali, bahkan juga menceritakan kisah-kisah yang pernah di alami dari semenjak kecil sebagai pembelajaran bagi siswa. Ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk siswa untuk selalu bersyukur terutama tentang ketaatan pada Allah dan berbakti pada Orangtua.
Di sela-sela proses pembelajaran, ia juga selalu mengingatkan pada siswa selalu berbuat baik, menghindari perbuatan yang jelek. Dan juga selalu tersenyum dan selalu membantu teman dalam kebaikan, serta melaksanakan kewajiban untuk mendirikan shalat. Di sisi lain, ia juga meminta siswa untuk menuliskan keburukan seorang guru yang mesti harus dibenahi agar siswa merasa betah saat berada dalam ruangan kelas.
Sesekali, ia juga mengajak peserta didik untuk melatih daya ingat dengan cara membawa siswa belajar di luar ruangan. Kemudian menuliskan kembali apa saja kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran di luar, setelah masuk kembali dalam ruang kelas.
Cara ini dinilai sangat efektif untuk siswa didik, karena pada saat menulis dan menceritakan kembali kisah saat di luar ruangan, akan terjalin komunikasi yang baik sesama murid dan guru, yang kemudian juga seorang guru akan mampu membaca pola asuh dan karakter dari masing-masing peserta didik.(***)