PESSEL METRO–Dinas Perdagangan dan Transmigrasi, Kabupaten Pesisir Selatan, bersama Dinas Koperidag Provinsi Sumatera Barat, turun ke pabrik pupuk, berada di jalan Ujung Tanjung Sago Salido, Kenagarian Karang Sago, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Kemarin Kamis (29/9/2022).
Kunjungan Mimi Riarty Zainul, Kepala Dinas Perdagangan dan Tranmigrasi, Kabupaten Pesisir Selatan ke pabrik pupuk tersebut untuk melihat dari dekat pengolahan pupuk, oleh anak nagari Pesisir Selatan.
” Kita cukup apresiasi apa dilakukan oleh anak nagari, yang membuka usaha industri Pupuk di Pessel, ” kata Mimi.
Selain melihat pengolahan pupik, Mimi bersama rombongan melakukan diskusi bersama pengelolaan pabrik pupuk, sekaligus mengecek izin usaha, hasil labor, apa2 saja jenis pupuk yg dihasilkan dan, sinergi bersama dlm memberikan pemenuhan kebutuhan pupuk bagi pertani Pessel.
Hal ini tentu memberikan angin segar buat petani Pessel, karena sekarang tidak perlu jauh – jauh lagi memperoleh pupuk, dengan kwalitas yang baik dan harga tentu terjangkau di daerah kita sudah tersedia pupuk.
” Dinas perdagangan dan transmigrasi akan berkoordinasi dengan dinas Pertanian dan opd terkait lainnya agar keberadaan pabrik pupuk ini bisa dimanfaatkab dengan optimal oleh masyarakat petani kita, ” ucap Kadis Perdagangan Pessel.
Dan ini juga merupakan komitmen kita bersama menggunakan produk – produk dalam dalam daerah kira sendiri, serta keberadaan pabrik pupuk di Pesisir Selatan diharapkan bisa mengatasi kelangkaan pupuk.
Dinas Perdagangan Provinsi Sumatera Barat, juga berharap pupuk ini juga bisa mengatasi kelangkaan pupuk Sumbar.
Ditemui di jalan Ujung Tanjung Sago Salido, Kenagarian Karang Sago, Kecamatan IV Jurai, Direktur Cv. Sinar Mutiara Gresik Alburades, memaparkan produksi pupuk yang ada seperti Non organial dan Pospat alam.
Diketahui bersama, Alburades pupuk jenis Non Organik dan Pospot Alam untuk menghilangkan zat asam yang ada pada tanah dan mengseteril kan pehak tanah. Di samping itu, nutrisi perangsang buah dan akar.
” Sebagai anak nagari ingin ikut bertipasi untuk membangun daerah ini. Dengan permodalan yang sangat sedikit kita bisa membantu masyarakat yang sedang kekurangan pupuk yang ada Sumatra barat ini. Agar keinginan terwujud, anggaran dari kocek pribadi Rp. 2 miliar untuk mendirikan Cv. Sinar Mutiara Gresik, ” tegas Nya.
Untuk memajukan produk anak nagari, dan produk dihasilkan mendapat respon positif di lapangan. Namun, begitu karena keterbatasan peralatan saat ini yang ada, ditambah jumlah karyawan ada 12 orang. Alburades, baru bisa memproduksi 15 ton sehari, ” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, sejauh ini kita belum ada bantuan permodalan dari pihak terkait atau pemerintah daerah setempat. Modal produksi dan gaji karyawan murni dari pribadi nya. Walaupun begitu hasil pupuk produksi nya tersebut kualitas tidak kalah dengan produksi pupuk lainya.
” Sekarang yang banyak pakai petani langsung karena kita udah siap di uji di lapangan kemarin, dan itu uda sampai ke daerah yang terpencil. Produk kita siap uji dan siap tanding dengan pupuk kimia yang harga lebih mahal dari pupuk kita, ” jelasnya.
Dan kita ikut bertipasi untuk membangun daerah ini. Dengan permodalan yang sangat sedikit kita bisa membantu masyarakat yang sedang kekurangan pupuk yang ada Sumatra Barat ini. Dengan merogokok kocek pribadi hampir Rp 2 miliar tersedot untuk mendirikan produksi pupuk ini.
Beberapa Kabupaten/ Kota di luar Sumatera Barat telah menggunakan pupuk produksi kita saat ini, dan pupuk produksi Cv. Sinar Mutiara Gresik berada di Jalan Ujung Tanjung Sago Salido, Kenagarian Karang Sago, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. ( Rio(