Jika diminta memilih antara dunia model yang harus menanggalkan hijab atau tetap menggenakan hijab, Mumin Bibi Sulaiman Anggulia bersikukuh memilih menjadi model profesional yang tetap menutupi auratnya dengan berhijab. Terlebih, sekarang banyak model-model papan atas di Tanah Air yang mengenakan hijab.
Mumin mengaku sangat beruntung lahir di Indonesia. Karena, masyarakat Indonesia sangat mengidolakan artis dan model blasteran. Gadis berparas ayu ini telah mewakili wajah blasteran. Dalam tubuhnya, setidaknya mengalir darah dari empat negara, yakni Indonesia, India, Irak dan Pakistan.
”Aku ingin menjadi bagian dari artis dan model blasteran,” ujar-nya. Walaupun tercatat sebagai mahasiswa keperawatan di Politeknik Kesehatan Tanjungpinang. Namun, Mumin tetap mengeluti dunia modeling. Ini berawal dari hobinya berfoto ria.
Awalnya dia mengikuti ajang modeling Maha Bintang Kepri 2016, di Gedung Aisyah. Dari itu, dirinya semakin kecanduan berlenggak lenggok di atas catwalk. Kemudian, dia mengikuti lomba fashion show busana muslim yang ditaja Festival Pulau Penyengat 2016 lalu. Kala itu, dirinya mewakili MAN Tanjungpinang.
Sebagai pendatang baru di dunia modeling, dara berparas manis kelahiran Sei Guntung 25 Januari 1998 ini mengantung harapan yang besar. Kelak, suatu hari dirinya berharap menjadi model terkenal.
Di tengah karirnya yang sedang menanjak, Mumin mendapat kerikil-kerikil. Orangtuanya mengungkapkan rasa khawatir jika Mumin menanggalkan jilbabnya ketika semakin larut di dunia modeling. ”Sempat binggung ketika harus memilih antara perawat atau model,” kata dia. Namun begitu, Mumin optimis pekerjaan perawat dan model dapat dijalani dengan baik.
”Kerjanya jadi perawat, sampingannya tetap eksis di depan kamera,” kata dia tertawa.
Menurutnya, dirinya sangat mencintai dan menyukai jurusan keperawatan yang diambilnya. Apalagi karena dia sudah terlanjur mempelajari dunia keperawatan, tak ingin apa yang dipelajari-nya terbuang sia-sia, maka ia harus menamatkan jadi perawat.
Sedangkan dunia model merupakan suatu pekerjaan yang berawal dari hobinya. Ia bermaksud untuk menjalani kedua-dua ke-giatan tersebut.
Ia pun berharap jika suatu saat orangtuanya bisa mendukung-nya dan memperbolehkannya untuk meneruskan keinginan dari hobinya, yaitu model.
”Kalau suatu hari orangtua bisa setuju dan mendukung Mumin untuk jadi model, Mumin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dan akan membuat orangtua menaruh kepercayaan kepada Mumin. Lagi pula kalau harus menjadi model pun, Mumin tidak akan melepas jilbab, kan masih bisa jadi model hijab. Terus pose-posenya juga nggak mau yang kayak kebanyakan, kalau bisa pose wanita berhijab yang kalem dan Islamiyah,” ungkapnya.
”Walau bagaimana pun profesi ke depannya, perawat atau model, atau ngerawat sambil ngemodel, Mumin tetap tidak akan lepas jilbab. Sudah terbiasa dan memang kita sudah tahu kalau jilbab ini wajib untuk menutup aurat perempuan,” tukasnya. (nazillah rezki putri)
