Zaman digital saat ini bukan hal yang mudah bagi guru untuk membuat siswa tertarik mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM). Hal ini yang kemudian melatarbelakangi Ermida Yusi, guru SMPN 1 Pariaman mensosialisasikan penggunaan akun belajar.id kepada guru-guru di Kota Pariaman.
Kepada Padang Ekspres guru mata Pelajaran Agama Islam (PAI) ini menjelaskan, sebagai guru dari siswa yang lahir dan berkembang di era digital ini, harus pandai-pandai mengemas pembelajaran dengan cara-cara yang digital pula.
Nah Kementerian Pendidikan, sebut Ermida Yusi, telah menfasilitasi guru dan siswa dengan akun belajar.id. Akun ini sebuah halaman web yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk dapat memudahkan siswa dan guru untuk mengakses kebutuhan belajar mengajar baik secara tatap muka maupun secara jarak jauh.
Manfaat akun Belajar.id dapat dirasakan oleh siswa dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, SLB dan kesetaraan. Akun ini memudahkan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Dapat digunakan untuk mengakses berbagai platform Kemendikbudristek termasuk menyimpan dokumen secara daring dengan ruang penyimpanan lebih aman tanpa batas serta dapat mengakses dan memanfaatkan Chromebook. Digunakan sebagai jalur informasi resmi Kemendikbudristek.
Berbagai kemudahan ini lah yang kemudian membuat Yusi mensosialisasikan kepada guru-guru di Kota Pariaman. Sebab meski pun akun tersebut memiliki banyak kemudahan namun belum banyak guru yang paham cara penggunaan akun tersebut.
“Saya kemudian mensosialisasikan akun ini kepada guru-guru di Pariaman. Kegigihan saya ini kemudian membuat saya dipilih menjadi co captain akun belajar.id di Kota Pariaman. Sebelum sosialisasi saya juga mengikuti beragam pelatihan hingga kemudian lulus pelatihan level 3,” ujarnya saat dihubungi Padang Ekspres, kemarin.
Kegigihan Yusi ini pun kemudian menjadikannya sering di undang sebagai narasumber pemanfaatan akun belajar.id di sekolah-sekolah di Kota Pariaman. Padahal saat awal-awal sosialisasi tentang akun belajar.id, ibu satu anak ini bahkan mendapat penolakan dari sejumlah guru. Mereka mengira sosialisasi tersebut adalah proyek.
Kondisi ini dianggap Yusi sebagai tantangan, sebab mengajak untuk berbuat sesuatu hal yang baru memang bukan hal yang mudah, meskipun hal tersebut memberikan banyak manfaat bagi guru. Namun setelah merasakan manfaat dan kemudahan dari akun belajar.id justru banyak guru yang berterimakasih kepada Yusi.
“Materi pelajaran di akun belajar.id ini memang jauh lebih menarik tampilannya. Sehingga siswa lebih tertarik dan banyak akses aplikasi belajar lain yang bisa diakses secara gratis dengan akun ini,” ujarnya.
Seperti adanya classroom yang tidak hanya siswa dan guru yang bisa berinteraksi di akun ini, namun guru juga bisa mengundang orangtua terlibat langsung dalam proses belajar mengajar.
Keberhasilannya dalam mengajak guru mengikuti era belajar dengan digitalisasi lewat akun.id yang kemudian membuatnya sering diundang menjadi narasumber di sejumlah sekolah. Hal ini ia sambut baik karena memang targetnya guru-guru saat ini juga harus memulai pembelajaran dengan cara digitalisasi mengikuti era belajar siswa saat ini. (nia)