in

Mungkin Sekarang Dia Memang Menghancurkan Hati Kita, Tapi Mungkin Suatu Saat Nanti Dia Akan Memohon Hanya Untuk Mendapatkan Hati Kita Kembali

Mungkin banyak terjadi di antara kita, seseorang yang amat kita cintai, dan awalnya pun dia juga demikian. Entah benar adanya atau tidak, tapi cinta terkadang memang membutakan segalanya, tak bisa melihat apakah cintanya itu tulus atau hanya modus. Terucap sebuah janji yang keluar dari mulut manisnya, akan selalu ada di samping kita apapun keadaannya. Sampai detik nafasnya terhenti katanya. Dia yang telah kita percayai kata-katanya, malah menghancurkan hati kita dengan mudahnya meninggalkan kita begitu saja tanpa ada kata-kata.

Sungguh tak bisa di bayangkan lagi betapa hancurnya hati ini ketika dia melakukan hal itu. Dengan wajah tanpa dosa, dia melupakan semua janji-janji yang pernah dia ucapkan di depan kita selama ini. Tapi memang begitulah kebanyakan manusia, cepat lupa dengan siapa yang selama ini telah mendampinginya. Yang telah siap meluangkan banyak waktu penting hanya untuk dirinya. Dan yang mau mengorbankan tenaga serta pikiran untuk mendukung dirinya. Senantiasa memberikan cinta dan perhatian hanya untuk di curahkan padanya.

Rasanya ingin menangis, seakan-akan jantung berhenti untuk berdetak. Badan terasa kaku dan lemah tak berdaya, tak bisa berpikir secara logis lagi selain dari memikirkan kepergiannya dari kita. Tak pernah ada kabar darinya, sekali ada kabar dia telah bergandengan tangan bersama orang lain. Terasa sesak di dada, hingga menghalangi air mata yang akan keluar. Hancur, berantakan, remuk redam, semua rasa bercampur aduk menjadi satu. Ingin teriak tapi takut nanti di sangka orang gila, jadi hanya bisa diam seribu bahasa. Mungkin inilah akibat jika terlalu percaya janji manusia.

Orang yang patah hati juga layak untuk melanjutkan hidup

Dunia ini adalah milik Tuhan, bukan milik satu golongan, atau milik dia yang pernah mematahkan hati kita. Jadi kita sebagai makhluknya juga layak untuk menghuni dunia ini, menghirup udara segar yang ada di dalamnya. Termasuk dengan kita yang tengah patah hati, karena orang yang patah hati juga layak untuk melanjutkan hidup. Sebab kita semua juga tahu, bahwa Tuhan sangat membenci orang yang putus asa. Karena putus asa adalah tanda bahwa seseorang tidak mensyukuri nikmat hidup yang telah Tuhan berikan kepada kita. Terlebih bila kita sampai ingin bunuh diri hanya karena soal cinta. Amit amit ya, semoga jangan sampai itu terjadi pada kita.

Baca Juga: Menjadi Lebih Baik Adalah Cara Terbaik Untuk Balas Dendam Kepada Orang Yang Pernah Menyakiti Kita

Mungkin sekarang dia memang menghancurkan hati kita, tapi mungkin suatu saat nanti dia akan memohon hanya untuk mendapatkan hati kita kembali

Sekarang kita boleh tersakiti, hancur, berantakan, tapi ingat bahwa roda terus berputar. Dimana Tuhan bisa saja membalikkan keadaan manusia, yang awalnya di bawah menjadi di atas, dan yang di atas menjadi di bawah. Serta yang awalnya tersakiti bisa hidup bahagia dengan terus melanjutkan dan menikmati hidup. Mungkin sekarang dia memang menghancurkan hati kita, tapi mungkin suatu saat nanti dia akan memohon hanya untuk mendapatkan hati kita kembali. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin terjadi, asalkan kita selalu berusaha untuk bangkit dari keterpurukan.

Baca Juga: Mungkin Ketika Kau Tersadar, Terlambat Sudah, Cintaku Kini Sudah Bukan Untukmu Lagi

Jangan biarkan patah hati menghancurkan semua mimpi-mimpi kita

Tentunya kita semua punya sebuah mimpi, mungkin mimpi itu telah terwujud ataupun belum sempat terwujud. Teruslah berjuang tanpa henti jika kita belum sampai mewujudkannya. Jangan biarkan patah hati menghancurkan semua mimpi-mimpi kita, apalagi hanya untuk memikirkan orang yang tak tahu diri. Dengan berusaha meraih mimpi, maka hati kita bisa melupakan beban di hati untuk sejenak. Dan dengan gigihnya kita berjuang, mungkin suatu saat nanti Tuhan akan mewujudkan semua mimpi-mimpi kita.

Bahkan mungkin kesuksesan kita melebihi dia yang pernah menyakiti kita, karena doa Tuhan itu pasti di ijabah oleh Tuhan. Atau melebihi seseorang yang dia perjuangkan sehingga sampai meninggalkan kita. Dan ketika kesuksesan benar-benar ada di tangan kita, mungkin timbullah penyesalan dari dalam hatinya. Di saat dia ingin kembali dan meminta hati kita lagi, mungkin itulah saat yang tepat untuk mengatakan “terlambat, sekarang kau bukan seleraku lagi”.

What do you think?

Written by virgo

Masyarakat Komponen Penting Cegah Karhutla

Joel Matip Yakin Liverpool Belajar