Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Selatan (Pessel) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam rangka menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024 tingkat Kabupaten, Kamis (16/3).
Kegiatan yang berlangsung di aula lantai dua kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bapedalitbang) Pessel itu, dibuka secara resmi oleh Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, yang ditandai dengan pemukulan gong.
Musrenbang dengan tema “Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) dan Produktivitas Sektor Unggulan itu, dihadiri oleh anggota Forkopimda Pesisir Selatan, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pessel, Mawardi Roska, Kepala Bappedalitbang Pessel, Hadi Susilo, para kepala perangkat daerah, camat, wali nagari, tokoh masyarakat, dan berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya.
Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, dalam kesempatan itu menyampaikan selamat datang kepada para undangan yang telah meluangkan waktu untuk datang pada Musrembang yang juga digelar, baik kehadiran secara langsung, maupun secara virtual.
Ucapan selamat datang itu juga dia sampaikan kepada Direktur Benih Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Dr Yudhi Sastro, Kepala Bapeda Provinsi Sumbar, Medi Iswendi, St, MM, dan Koordinator Komunitas Konservasi Indonesia (WARSI), Ryan Tanoesya.
“Saya berharap narasumber yang diundang hari ini benar-benar dapat memberikan pencerahan kepada semua peserta yang hadir untuk kemajuan pembangunan Pessel ke depan. Dari itu ikutilah kegiatan ini dengan serius baik yang hadir secara tatap muka maupun secara virtual,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa Musrenbang RKPD yang digelar itu merupakan Musrenbang tahun ketiga yang dilaksanakan pada masa RPJMD periode 2021-2026.
Dalam RPJMD tersebut telah dirumuskan visi pembangunan Pesisir Selatan yaitu, Mewujudkan Pesisir Selatan Lebih Sejahtera, Maju dan Bermartabat Didukung Pemerintahan yang Akuntabel dan Profesional. Untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan penjabaran dalam enam misi dan sembilan prioritas pembangunan dengan arah dan fokus pembangunan yang telah ditentukan untuk tiap tahunnya
Dia menambahkan bahwa Musrenbang RKPD ini adalah rangkaian dari tahapan penyusunan dokumen perencanaan tahunan, dan menjadi kegiatan pokok setiap tahun.
Agenda ini merupakan penerapan perencanaan partisipatif, teknokratis dan politis sebagaimana amanat UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Sebagai gambaran umum sekilas disampaikannya capaian beberapa indikator pembangunan tahun 2022, dimana pada umumnya menunjukkan peningkatan kinerja yang positif dari tahun lalu.
Diantaranya terjadi kenaikan IPM dari 70,03 menjadi 70,84, usia harapan hidup dari 70,96 menjadi 71,25 tahun, rata rata lama sekolah dari 8,27 menjadi 8,43, harapan lama sekolah dari 13,33 menjadi 13,35, pengeluaran perkapita dari 9,27 juta menjadi 9,68 juta, penurunan angka kemiskinan dari 7,92 persen menjadi 7,11 persen, dan pengangguran terbuka dari 5,97 persen menjadi 4,61 persen pula.
Dia menambahkan bahwa trend positif tersebut memang belumlah yang terdepan di Sumatera Barat.
“Namun setidaknya menandakan bahwa pasca pandemi Covid-19 kita sudah melakukan adaptasi dengan baik sehingga capaian pembangunan sudah kembali pada track yang semestinya. Capaian ini bahkan sudah melebihi keadaan sebelum pandemi Covid-19 melanda,” jelasnya.
Melihat beberapa capaian pembangunan tersebut serta memperhatikan berbagai kondisi internal dan eksternal Pesisir Selatan saat ini, serta melihat posisi Pesisir Selatan dibandingkan kabupaten/kota tetangga, maka isu strategis atau permasalahan pembangunan yang tengah dihadapi oleh Pessel dapat diidentifikasi sebagai berikut.
Diantaranya, rendahnya daya saing sumberdaya manusia. Nilai tambah dan produktivitas pertanian, perikanan dan pariwisata cenderung stagnan bahkan menurun. Layanan infrastruktur dasar masih terbatas dan belum menyeluruh, dan kemampuan fiskal daerah relatif rendah.
“Dari berbagai isu dan permasalahan pembangunan tersebut kita mesti lebih cermat dalam memahami dengan baik apa yang menjadi akar permasalahan masing-masing agar solusi yang kita berikan dapat lebih fokus dan konkret menyelesaikan tepat pada titik persoalan,” ujarnya.
Dia juga menegaskan bahwa sesuai amanat Presiden RI bahwa tahun 2023 dan 2024 adalah target penghapusan kemiskinan ekstrim di Kabupaten Pesisir Selatan.
“Penghapusan kemiskinan ekstrim dilaksanakan melalui aksi konvergensi yang akan kita integrasikan dengan upaya penurunan prevalensi stunting. Hal ini patut menjadi perhatian bersama karena di masa pandemi angka kemiskinan ekstrim dan prevalensi stunting di Pessel cenderung meningkat. Untuk itu perlu perhatian khusus dengan mengangkat isu ini menjadi agenda utama dalam perencanaan tahun 2024 yang akan datang sesuai tema yang diangkat dalam Musrenbang ini yaitu “Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Sektor Unggulan,” katanya.
Untuk itu, pada perencanaan tahun 2024, prioritas pembangunan daerah difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan fokus pada peningkatan daya saing pendidikan dan kesehatan. Pengembangan kapasitas pengelolaan sektor unggulan daerah dengan fokus pada sektor pertanian, perikanan, UMKM dan pariwisata, dan peningkatan infrastruktur yang berkelanjutan dengan fokus pada infrastruktur pelayanan dasar, ekonomi dan kebencanaan, serta penghapusan kemiskinan ekstrim dan penurunan prevalensi stunting.
Lebih jauh dijelaskan bahwa pada Musrenbang RKPD tahun tersebut pihaknya kembali memberikan ruang kepada pemangku kebijakan kecamatan untuk menentukan pendanaan kegiatan prioritas dengan tetap memberikan alokasi prioritas indikatif kecamatan.
“Pada tahun ini prioritas indikatif kecamatan difokuskan untuk pencapaian target SPM urusan wajib pelayanan dasar yang sangat sejalan dengan upaya penurunan prevalensi stunting dan penghapusan kemiskinan,” ucapnya.
Dia mengakui bahwa pemerintah daerah tidak akan bisa berjalan sendiri, dan membutuhkan seluruh komponen masyarakat ikut andil memberikan dukungan dan partisipasi.
“Dari itu marilah kita selalu saling bersinergi dan fokus untuk bergerak di tengah keterbatasan yang ada,” harapnya.
Dalam kesempatan itu dia juga menyampaikan harapan kepada Direktur Benih Tanaman Pangan Kementerian Pertanian agar program dari pusat khususnya dari Kementerian Pertanian dapat dialokasikan lebih untuk Pesisir Selatan.
Hal itu dia sampaikan karena potensi Pessel sebagai lumbung pangan di Provinsi Sumatera Barat sangat strategis mampu berkontribusi dalam pencapaian target pembangunan nasional khususnya di sektor pertanian.
Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Bappedalitbang Pessel, Benny Rokmansyah, selaku ketua panitia, dalam laporannya menyampaikan bahwa Musrembang tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian tahapan perencanaan pembangunan tahun 2024.
“Ini telah dimulai dari pelaksanaan kick off meeting RKPD tahun 2024 yang telah dilaksanakan tahun 2022. Kegiatan ini bertujuan menerima saran dan masukan dari pemangku kepentingan demi penyempurnaan rancangan rencana kerja pemerintah daerah. Dalam kegiatan ini, Kepala Bapedalitbang Pessel, Hadi Susilo, dan Kepala BPKPAD Pessel, Hellen Hasmeita Sari, juga diundang sebagai narasumber,” jelasnya. (yon)
-Foto Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, didampingi Sekkab Pessel, Mawardi Roska, Kepala Bapedalitbang Pessel, Hadi Susilo, dan Forkopimda, saat melakukan pemukulan gong.