Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina saat rapat dengar pendapat dengan direksi BUMN Transportasi yang dihadiri Dirut Garuda, Dirut PT ASDP, Dirut PT Kereta Api, Dirut Citilink, Dirut PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dan Dirut Perum Damri menyampaikan agar benar-benar siap menghadapi arus pemudik mesti.
Nevi menyampaikan, mudik Idul Fitri 2023 ini perlu diantisipasi dan diperhitungkan lebih matang. Apalagi masyarakat Indonesia setelah beberapa tahun diterpa pandemi, semakin “haus” akan traveling dan healing untuk menghilangkan kejenuhan selama ini. Data yang ia terima, prediksi pemudik tahun ini dapat mencapai 123 juta orang.
“Momen Idul Fitri akan dimanfaatkan untuk traveling sehingga pemerintah perlu mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat, baik pemudik, wisatawan, maupun yang bersilaturahmi dalam rangka Idul Fitri,” tutur Nevi.
Legislator asal Sumbar II ini mengingatkan, pada liburan tahun baru 2023 lalu saja, pergerakan mobilitas masyarakat diprediksi sebanyak 22,4% dari jumlah penduduk Indonesia atau setara 60,6 juta orang. Dari angka tersebut, di antaranya sekitar 12,3% atau 7,5 juta orang berdomisili di Jabodetabek.
“Saya berharap, tidak ada lagi kekacauan yang terjadi di semua titik kritis penumpang seperti di pelabuhan penyeberangan kapal laut, di bandara, di terminal-terminal atau rest area jalan tol,” tegas politisi PKS ini.
Aktivis perempuan PKS ini juga menyebutkan, pentingnya pelayanan pada penumpang kereta api. Moda transportasi ini mestinya dapat menjadi transportasi publik yang paling aman dan nyaman serta massal.
Nevi menegaskan, jangan sampai sistem pelayanan tiket kereta api menimbulkan kekacauan di stasiun pemberangkatan maupun kedatangan.
“Manfaatkan secara maksimal teknologi digital, tapi tetap harus ada manual karena banyak masyarakat yang belum familiar dengan pemesanan secara online,” tambahnya.
Untuk pemudik yang menggunakan moda transportasi pribadi, Nevi meminta Jasa Marga menyiapkan strategi dalam menghadapi Idul Fitri 2023, misalnya terkait rekayasa lalu lintas atas diskresi Kepolisian untuk mengatasi kepadatan di lokasi yang menjadi perhatian khusus yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
“Saya minta Jasa Marga juga dapat memperhatikan Bisnis UMKM di Rest Area. PT Jasa Marga perlu menata dan mengelola rest area Supaya terjadi kenyamanan dan keamanan serta menguntungkan UMKM yang ada di rest area tersebut,” pinta Nevi Zuairina.(rel)