PADEK.JAWAPOS.COM-Sebanyak 100 peserta dari Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam berkumpul di Istana Bung Hatta, Bukittinggi, untuk mengikuti Pelatihan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pelatihan ini berlangsung sehari penuh dan dihadiri Anggota Komisi VI DPR RI asal Sumbar Nevi Zuairina.
Pelatihan UMKM ini bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan kepada pelaku UMKM dalam membangun merek dan meningkatkan kualitas produk mereka.
Acara ini hasil kerja sama dengan Konsultan Bisnis Berdaya ID serta mitra perusahaan BUMN di Indonesia seperti Pertamina, BNI, dan Hutama Karya (HK).
Nevi Zuairina menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan bisnis UMKM. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa UMKM yang serius dan tekun dalam usahanya pasti dapat meraih kesuksesan.
Politisi PKS ini juga mengakui bahwa saat ini, tantangan yang dihadapi oleh UMKM tidak hanya terbatas di Sumbar, melainkan juga di seluruh Indonesia.
Kendala-kendala seperti kurangnya pendampingan, akses keuangan, promosi, infrastruktur, regulasi, birokrasi, teknologi, dan keterampilan menjadi faktor-faktor yang perlu diatasi untuk mendukung perkembangan UMKM.
Selain membahas masalah pendampingan UMKM, Anggota Badan Anggaran DPR RI ini juga menyoroti larangan penjualan produk melalui marketplace TikTokShop berdasarkan Permendag Nomor 31 Tahun 2023. Pasal 21 dalam Permendag tersebut mengatur kewajiban model media sosial dalam social-commerce.
Dia mengungkapkan keprihatinannya terkait ketentuan-ketentuan dalam regulasi ini yang juga berdampak negatif pada UMKM, terutama dalam hal penjualan produk impor.
“Saya meminta agar pemerintah merenungkan kembali aturan-aturan ini dan tidak menghambat perkembangan UMKM. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan UMKM di Indonesia,” kata Nevi.(rel)
