lensaterkini.web.id – Sadar atau tidak, selama ini kita selalu dibesarkan dalam lingkungan sosial yang mengutamakan harta sebagai parameter utama untuk kesuksesan. Bisa makan enak setiap hari, punya banyak barang dengan label harga yang mahal dan hal-hal yang behubungan uang seakan menjadi salah satu pertanda mutlak kita dikatakan bisa sukses. Maka dari itulah nggak heran kalau banyak orang yang menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan harga sebanyak-banyaknya.
Mulai dari cara yang benar dengan bekerja keras dan menabung, sampai dengan cara-cara curang yang kita tau seperti mencuri, korupsi sampai dengan cara yang ekstrim yakni dengan melakukan pesugihan atau menyembah sesuatu. Well, terkenal dengan berbagai kepercayaan dan cerita mistis yang ada, warga Indonesia khususnya masih banyak yang melaksanakan ritual-ritual yang bisa dibilang mengerikan lho untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Apa aja ya kira-kira ritual yang masih bertahan sampai sekarang? Cek dulu yuk!
Di Gunung Kemukus, kalo mau nambah harta, kudu ‘ena-ena’
Ritual ini harus dilakukan oleh dua orang yang sama-sama punya komitmen tinggi karena mereka dituntut untuk berhubungan seks setiap 35 hari sekali selama satu tahun dan dilakukan di tempat yang sama. Belum bisa dipastikan tentang asal muasal kenapa seks yang dijadikan sarana, namun menurut legenda yang dipercaya masyarakat Gunung Kemukus adalah tempat pelarian dari seorang Pangeran bernama Pangeran Samodro yang jatuh cinta pada ibu tirinya yaitu Nyaai Ontrowulan.
Ketika mereke sedang melakukan hubungan terlarang, pasukan kerajaan yang memergoki mereka langsung membunuh mereka di tempat. Sejak saat itulah dipercaya barang siapa yang melakukan hubungan seks di tempat ini akan mendapatkan berkah dari Nyai Ontrowulan.
Gunung Slamet, rumah bagi para pemuja siluman naga
Bagi orang biasa, Gunung Slamet adalah salah satu tempat yang indah untuk melakukan wisata apalagi di dalamnya terdapat Air Terjun Guci yang jadi legenda. Nggak hanya karena indah dan punya sumber mata air yang jernih, ternyata Air Terjun Guci ini adalah tempat bagi para pencari harta instan dan melakukan pesugihan.
BACA JUGA : 8 Ritual Kebudayaan Paling Mengerikan Yang Masih Diselenggarakan
Caranya mirip dengan yang ada di ritual Gunung Kemukus, yakni berhubungan seksual, namun dengan konsekuensi nyawa pelaku bisa melayang bahkan tumbalnya bisa sampai satu keluarga! Selain harus melakukan hubungan seksual, mereka juga harus membawa orang yang akan ikut menikmati uang hasil pesugihan sebagai tumbal dan konon orang ini akan menginggal mengenaskan setelah pelaku pesugihan melakukan hubungan seks dan kenduri.
Historisnya pemujaan di gunung Kawi, sampai dijadikan inspirasi untuk film layar lebar
Gunung Kawi adalah salah satu tempat yang punya daya tarik wisata yang kuat di daerah Jawa Timur, tapi dibalik panorama indah yang ia miliki, gunung ini juga punya kisah yang legendaris dengan bumbu mistis. Ritual pesugihan yang dilakukan di tempat ini terkenal dengan tumbal yang harus diberikan yaitu saudara sendiri.
Pelaku juga harus melakukan tapa Brata tanpa melakukan kegiatan apapun seperti makan, minum, juga buang air besar dan air kecil. Saking terkenalnya, ritual ini diabadikan dalam film yang berjudul “Gunung Kawi” yang sudah rilis Februari 2017 lalu.
Nggak hanya siluman naga, di Klaten ada siluman kura-kura yang bisa membuatmu cepat kaya
Di sebuah kawasan bernama Desa Jimbung yang ada di Klaten, sebuah cerita tentang ritual pesugihan berkembang. Konon katanya terdapat jelmaan dari dua orang yang bernama Kyai dan Nyai Poleng mereka adalah abdi dalem dari Dewi Mahdi yang berubah jadi kura-kura berwarna putih.
Menurut penduduk setempat, jika ada orang yang telah memberikan sesajen di sebuah rawa dan mandi disana orang itu akan mempunya bercak berwarna putih di tubuhnya sebagai pertanda sesajen telah diterima oleh jelmaan Kyai dan Nyai Poleng. Bercak putih ini pun bertambah seiring dengan kekayaan yang ada, namun ketika bercak ini memenuhi sekujur tubuh maka pelaku ritual akan meninggal dunia.
Nggak salah kalau kita menginginkan hidup yang nyaman dengan harta yang melimpah, tapi alangkah bijaknya kita nggak melakukan hal-hal yang membahayakan, apalagi sampai taruhan nyawa dan masa depan. Kalau menemukan orang yang masih melakukan ritual seperti ini, apa tanggapanmu?