in

Normalisasi Sungai Telan Biaya Rp 150 M

Tanam Pohon, Bentuk Mitigasi Bencana

Balai Wilayah Sungai Sumatera V, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), mengambil langkah mitigasi bencana di sekitar aliran sungai dengan menanam pohon. Tidak hanya itu, mitigasi bencana juga dilakukan dengan melakukan normalisasi sejumlah sungai di Sumbar.

”Dua ribu pohon kami tanam, terdiri dari pohon durian, pinang, manggis, mangga, ketapang, kencana dan plamboyan,” kata Kepala BWSS V, Maryadi Utama, saat penanaman 200 batang pohon di Bendungan Anai, Nagari Pasialaweh, Kecamatan Lubukalung, Selasa (28/11).

Maryadi menjelaskan, penanaman pohon di kawasan aliran sungai, bendungan dan embung, sangat penting dilakukan sebagai langkah mitigasi bencana. Sebab, keberadaan pohon dapat mempertinggi daya resap air. ”Penanaman pohon juga dapat menjaga ketersediaan air bagi masyarakat,” ujarnya.

Kata Maryadi, dua ribu pohon yang telah ditanam itu tersebar di sejumlah daerah di Sumbar. Di antaranya, Sawahlaweh Pesisir Selatan, Batang Kuranji Padang dan Embung Sungai Nanam Kabupaten Solok. ”Kalau di Padangpariaman, penanaman kita lakukan di kawasan Batang Anai. Sebab, kapasitas air di sini sangat besar,” ujarnya.

Selain penanaman pohon, imbuh Maryadi, juga dilakukan normalisasi aliran sungai. Di Sumbar, normalisasi sungai sudah dilakukan di Batang Agam Payakumbuh dan Batang Air Dingin Kuranji Padang. ”Tahun depan, kita lakukan (normalisasi, red) di Batang Kandis. Untuk hulu Batang Anai baru kita usulkan,” katanya.

Dia memperkirakan, normalisasi sungai tersebut membutuhkan biaya sekitar Rp 150 miliar lebih per paketnya. Katanya, normalisasi itu upaya meminimalisir ancaman banjir, seperti di Padang yang masih terbilang rawan banjir.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Padangpariaman, Budi Mulya mengatakan, masih banyak kawasan aliran sungai di Padangpariaman perlu diperkuat dengan penanaman pohon. ”Sekarang kita sedang petakan, karena umumnya kawasan di Padangpariaman rawan bencana. Jadi, kita kaji secara menyeluruh,” ujar Budi.

Budi menjelaskan bahwa aliran sungai di Padangpariaman memiliki manfaat yang sangat besar apabila dibenahi. Dia mencontohkan Batang Anai yang mampu mengairi lebih dari sepuluh ribu hektare lahan. Untuk itu, Budi berharap, pemerintah pusat dan provinsi Sumbar dapat memanfaatkan dan membenahi aliran sungai di Padangpariaman. ”Alhamdulillah, tahun ini kita didukung pemerintah pusat dan provinsi untuk melanjutkan pembangunan Irigasi Anai,” ujarnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Lukman Hakim mengatakan, penamaman pohon langkah tepat yang diambil pihaknya untuk mitigasi bencana di aliran sungai. Sebab, Indonesia memiliki banyak wilayah yang rawan bencana. Terlebih, saat curah hujan tinggi. (*)

LOGIN untuk mengomentari.

What do you think?

Written by Julliana Elora

Simaka Putus, Padang-Painan Normal

BI Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1-5,5 Persen