Sukses Entaskan Masalah Kesejahteraan Sosial
KALTENG – Gubernur Kepri H Nurdin Basirun menerima Satyalancana Kebaktian Sosial. Tanda kehormatan itu diberikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di lapangan Sanaman Mantikei, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (20/12).
Usai menerima tanda kehormatan, Nurdin mengajak masyarakat Kepri saling bantu dan tolong menolong satu sama lainnya. Selain itu, diminta untuk terus meningkatkan kualitas kesetiakawanan sosial untuk mewujudkan Kepri yang bahagia dan sejahtera.
”Semangat kesetiakawanan sosial, semangat saling membantu, bertoleransi harus terus ditumbuhkembangkan di Kepri,” kata Nurdin. Nurdin menerima Tanda Kehormatan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 108/TK/Tahun 2016, tanggal 19 Desember 2016. Pada keputusan itu, tertera juga salah satu jasa Nurdin sehingga menerima Tanda Kehormatan itu.
Bunyi jasa yang tertulis adalah: ”Saat menjabat sebagai Bupati Karimun berhasil meletakkan dasar yang kuat dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial dan aktif dalam upaya pembangunan sosial di Provinsi Kepri serta cepat tanggap darurat dalam penanganan tenggelamnya kapal di Batam sehingga seluruh korban dapat dikembalikan ke daerah asal.”
Nurdin memang sejak lama sudah perduli dengan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Banyak tindakan nyata dilakukannya sejak menjabat Wakil Bupati Karimun. Ketika gempa di Jogja, Nurdin sendiri ikut mengantarkan bantuan.
Ada juga tsunami di Aceh, gempa di Sumbar, erupsi di Sinabung, kebakaran hutan, tragedi kapal Dai Ekspres, terakhir gempa di Aceh.
Soal peningkatkan ekonomi kerakyatan, Nurdin sangat fokus melakukannya. Bagi Nurdin, secara perlahan, komponen masyarakat yang kurang mampu harus diberdayakan agar hidupnya membaik.
Menurut Nurdin, semangat pada tema Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Palangkaraya kali ini patut diaplikasikan segenap masyarakat Kepri, terlebih lagi Aparatur Sipil Negara. Tema kali ini adalah Kerja Nyata menuju Indonesia Sejahtera.
Nurdin menekankan para pegawainya untuk kerja nyata, memberikan kemudahan dan mendorong masyarakat meningkatkan kesejahteraannya.
”Setiap anggaran harus memberi manfaat buat rakyat,” kata Nurdin.
Nurdin kembali mengingatkan, contoh nyata kesetiakawanan sosial harus menjadi praktik kehidupan masyarakat Kepri. Sikap gotong royong, ajak Nurdin, bisa dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat.
Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo menyebutkan, kesetiakawanan sosial merupakan nilai-nilai asli bangsa Indonesia yang sudah tertanam jauh sebelum Indonesia merdeka.
”Berbagai tantangan dapat diatasi dengan bekal kesetiakawanan sosial,” kata Jokowi.
Aksi nyata kesetiakawanan sosial dalam kehidupan sehari-hari bisa saling tolong-menolong, saling membantu, tetangga, orang sekampung dan saudara setanah air.
”Kesetiakawanan sosial harus dirasakan secara nyata bukan nyata diacarakan. Kita harus bertindak saling membantu. Mulai dari diri sendiri kita memupuk nilai kesetiakawanan sosial, nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Presiden yang hadir didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi.
Menteri Sosial, Khofifah IP mengatakan, kesetiakawanan sosial merupakan modal sosial yang sangat penting. Dahulu, semangat kesetiakawanan sosial jadi alat perjuangan bangsa melawan penjajah.
”Kesetiakawanan sosial sangat dahsyat. Membangun patriotisme yang positif, memperbaiki keadaan negeri untuk menyelesaikan persoalan bangsa,” kata Khofifah.
Khofifah mengatakan jika kesetiakawanan sosial tumbuh berkembang dan terjaga dengan baik, Indonesia akan hebat. Tampak hadir dalam Puncak HKSN itu Menko PMK Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Jalil, Menteri Kesehatan. (noc)