Menristek Dikti: Mahasiswa Harus Bisa Tangkal Hoax
Rentannya mahasiswa terlibat perilaku menyimpang termasuk aksi-aksi radikal, menjadi perhatian serius Kementerian Riset, Teknologi, Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Merujuk itulah, Menristek Dikti Mohamad Nasir gencar mendorong ”Gerakan Nusantara Mengaji” di kampus-kampus. Teranyar, Gerakan Nusantara Mengaji diresmikan di Masjid Al-Azhar, Kampus UNP, Padang, Rabu (22/2) malam.
”Gerakan ini ditujukan untuk melakukan revolusi mental, sehingga mahasiswa terhindar dari sikap radikalisme. Hal ini, juga untuk menjaga keutuhan, kedamaian dan ketenangan bangsa Indonesia,” ujar Nasir. Menurut dia, revolusi mental ini akan terus dikembangkan mulai Naggroe Aceh Darussalam sampai Papua.
Dia berharap, mahasiswa bisa memilah-milah pemberitaan secara baik dan tidak menerima mentah-mentah berita hoax (bohong) yang bisa memecah belah bangsa.
”Salah satu cara menangkal perpecahaan dari hoax adalah memenuhkan hati dengan dengan ayat suci Al Quran bagi muslim. Dengan gerakan ini, juga bisa dijadikan sebagai wadah membangun kebersamaan dan kekuatan di Indonesia,” tambahnya.
Sejak dideklarasikan tahun lalu di Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta, menurut Nasir, kegiatan ini berhasil mengkhatamkan Al Quran secara bersama sebanyak 300 ribu kali. ”Kita berharap berkah Al Quran, bangsa Indonesia menjadi rukun,” kata Nasir.
Sementara itu, Koordinator Nasional Nusantara Mengajil, Jazilul Fawaid menuturkan, Nusantara Mengaji adalah upaya gerakan mengajak gemar mengaji. Saat ini, Al Quran sudah kian jauh dari masyarakat.
Kebiasaan membaca Al Quran sudah mulai punah dari kebiasaan generasi muda bangsa. Padahal, untuk membangun karakter bangsa bisa dilakukan dengan membangun generasi mudanya untuk membaca dan memahami isinya
”Mari kita sempatkan waktu membaca Al Quran lagi. Ingat bahwa untuk membangun karakter bangsa, generasi mudanya harus gemar membaca terutama kitap sucinya,” ajak Jazilul.
Indonesia akan bangkit jika masyarakatnya mempunyai pemahaman dan keyakinan benar terhadap kitab suci tersebut. Dia meyakini, kemajuan peradaban Islam muncul dari Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, jika umat Islam Indonesia benar-benar menghayati dan mempraktikkan nilai-nilai Al Quran. Dia pun mengajak mahasiswa UPN menggelar khataman Al Quran serupa setiap bulan.
Di tempat sama, Rektor UNP Prof Ganefri berharap, Gerakan Nusantara Mengaji ini bisa meningkatkan kualitas mental dan karakter mahasiswa dan dosen.
Sehingga, mahasiswa tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga cedas secara spiritual. Ke depan, pihaknya berencana mengerakkan maghrib mengaji, serta Shalat Subuh berjamaah bagi civitas akademika UPN. (*)
LOGIN untuk mengomentari.