
Mengisi bulan Ramadhan, Paguyuban Warga Sunda (PWS) Padangpanjang menggelar stan pabukoan khas Sunda yang berlokasi di depan Taman Mini Kota Padangpanjang.
Inisiator dan fasilitator, Tya Setiawati menggagas kegiatan ini mengatakan stan pabukoan ini sebagai upaya memperkenalkan kuliner khas Sunda di Padangpanjang.
Melihat potensi anggota yang memiliki kepiawaian memasak khas Sunda, Tya mengkoordinir komunitas ibu-ibu perantauan suku Sunda di Padangpanjang yang telah tinggal selama kurun waktu 5-25 tahun.
Adapun menu yang diperkenalkan sayur asem, sayur lodeh, pepes ayam, pepes Ikan, pepes tahu, comro, lepet, semur jengkol, orak-arik tempe, urab, siomai, batagor, dan sebagainya.
Kegiatan ini didukung penuh Ketua Paguyuban Sumbar Kang Maman Sudarman, Ketua Paguyuban Padangpanjang Kang Karso, sesepuh paguyuban Ustad Ade Sehabbudin, Kang Herman, Iwan Chandra dan Endang Sudarya.
Dari hari pertama membuka stan, kuliner yang dijajakan ludes terjual dan banyak yang belum kebagian. Ini membuktikan masyarakat Padangpanjang cocok dan mampu beradaptasi dengan rasa khas makanan Sunda yaitu manis, pedas dan asam.
Sementara itu, Ade Sehabudin mengatakan dengan kearifan lokal Padangpanjang, PWS ikut andil dengan membuat beberapa makanan khas Sunda. “Insya Allah makanannya enak,” katanya.
Diharapkan dengan adanya makanan khas Sunda ini bisa meramaikan kuliner Padangpanjang. Warga dari Kampung Manggis Helen mengatakan makanan Sunda enak-enak.
Melihat adanya kuliner Sunda selama Ramadhan di Padangpanjang, Helen tertarik berburu makanan ini. “Saya suka makanan Sunda makanya saya ke sini mau mencoba,” katanya. (rel)