in

Pahit-manis perjalanan “manggung” Ndarboy Genk dan Gilga Sahid

Jakarta (ANTARA) – Penyanyi pop Jawa Ndarboy Genk dan Gilga Sahid menceritakan pahit-manisnya kisah mereka saat meniti karier di masa lalu, salah satunya sempat tidak dibayar saat tampil menyanyi selama beberapa waktu sebelum akhirnya dikenal seperti sekarang.

Ndarboy Genk, yang akrab disapa Ndaru, saat ditemui di Jakarta, Senin (23/12), bercerita dia mulai tampil di panggung sejak 2010, namun, baru menghasilkan uang dari panggung sekitar 2017 atau 2018.

“Saya mendapatkan fee atau uang saat manggung itu baru 2017 atau 2018, itu aja (hanya) cukup buat bayar player-player (pemusik), kru, dan lain-lain,” kata Ndarboy Genk.

Baca juga: Ndarboy Genk rilis “Modal Percoyo”, curhat saat jalani ojek daring

Beruntung, seiring dengan perkembangan musik ambyar atau pop Jawa, dia memiliki penghasilan lebih baik saat ini dibandingkan saat awal merintis karier.

Meskipun demikian, Ndarboy Genk masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk mengurus tim di balik penampilan apiknya di atas panggung. Dia pun harus tetap menjaga kualitas musiknya agar tetap disukai oleh penggemar.

“Kita kan bukan (tergabung dalam) label, jadi itu benar-benar dari tabungan kita, kita punya uang ya untuk beli lighting, sound, mixer, apalagi alat-alat musik harus selalu di-update,” kata dia.

Sepakat dengan Ndaru, Gilga Sahid juga sempat mengalami sulitnya hidup saat awal meniti karier sebagai penyanyi. Alih-alih uang, Gilga hanya dibayar dengan seporsi makanan dan minuman atas jerih payahnya bermusik di kafe.

“Dari tahun 2016 – 2019 aku nyanyi di kafe, itu kalau dapet fee cuma Rp35 ribu. Kalau uangnya nggak diambil, kita dikasih makan sama es teh,” kata Gilga.

Keputusan Gilga untuk terjun ke dunia musik sempat ditentang oleh keluarga besarnya. Berkat dukungan dari sang ibu, Gilga berusaha untuk bangkit kembali hingga dikenal sebagai salah satu penyanyi pop Jawa populer saat ini.

“Ketika aku bermusik, dari semua keluargaku yang merestui aku bermusik cuma ibu. Yang lainnya nggak setuju,” kata Gilga.

Kerja keras Gilga Sahid dan Ndarboy Genk pun mulai berbuah manis. Kini, keduanya dikenal sebagai penyanyi pop Jawa populer yang telah menelurkan banyak lagu hit.

Mereka berharap dapat memberikan karya musik lebih baik lagi untuk masyarakat, khususnya bagi penggemar mereka. Selain itu, mereka berharap orang-orang tidak akan pernah berhenti berusaha untuk meraih impian mereka selama mereka yakin dengan keinginan mereka.

Baca juga: Film “Ambyar Mak Byar” rilis teaser poster terbaru

Baca juga: Java Pop Festival 2024 siap digelar di 6 kota di Indonesia

Baca juga: Setahun kepergian Didi Kempot, kenangan hingga konser tribut

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024

What do you think?

Written by Julliana Elora

Biadab!,  Bocah 2 Tahun Disiksa Ayah Tiri, Pelaku Emosi karena Pengaruh Narkoba, Kakinya Patah, Lebam dan Sesak Nafas

Lirik lagu “Yellow Submarine” oleh The Beatles